Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2018, 14:47 WIB
Wijaya Kusuma,
Reni Susanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Helmi (14) siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Bantul dan Cintya Larasati (9) dari SLB 1 Wonosari, Gunungkidul mewujudkan mimpi mereka, meraba dan merasakan lebih dekat pesawat milik FASI (Federasi Aero Sport Indonesia).

Tak hanya memegang, keduanya mendapat penjelasan mengenai pesawat terbang oleh Kasibinpotdirga Mayor Pnb Iwan Setiawan di Hanggar Lanud Adisutjipto. 

Setelah puas merasakan beberapa pesawat, Helmy dan Cintya diajak untuk terbang di atas Lanud Adisutjipto.

Selama menaiki pesawat PKS-777 dan PKS-262, keduanya diberi penjelasan oleh pilot tentang suasana selama terbang di atas Yogyakarta. Keduanya terbang selama kurang lebih 15 menit.

(Baca juga : Dengan Alat Ciptaan Siswa SMA Ini, Tuna Netra Bisa Mendengar Warna )

Helmi dan Cintya Larasati datang ke Lanud Adisutjipto bersama empat anak disabilitas lainnya pada Sabtu (24/2/2018). Mereka sengaja diundang oleh Komandan Lanud Adisutjipto Marsma TNI Novyan Samyoga.

"Saya terharu ketika melihat youtube yang sempat viral beberapa waktu lalu usai perhelatan Jogja Air Show 2018 kemarin," ujar Komandan Lanud Adisutjipto Marsma TNI Novyan Samyoga dalam pers rilis, Senin (26/2/2018)

Novyan Samyoga mengungkapkan, dirinya lantas mengundang keduanya untuk bisa mewujudkan mimpi mereka. Tak hanya itu, mereka juga diajak terbang dengan pesawat.

"Kita ingin mewujudkan mimpi mereka. Kita juga mengajak terbang," tegasnya.

Menurutnya, memberikan kesempatan terbang ini adalah wujud dari kepedulian sesama. Sebab mereka adalah anak-anak bangsa Indonesia yang perlu diperhatikan.

(Baca juga : Kisah Pedagang Kerupuk Tuna Netra dan Pengemudi Ojek Online )

Helmi (14) pun berterima kasih kepada Lanud Adisutjipto yang telah memberikan kesempatan kepadanya. Tak hanya menyentuh pesawat, tetapi juga merasakan sensasi terbang.

"Tadi diberitahu oleh bapak pilot, jadi tambah wawasan soal pesawat terbang. Tadi rasanya seperti naik bis, ya baru pertama ini," tuturnya.

Sementara itu, Cintya Larasati mengaku senang dan bahagia. Ia baru pertama kali terbang menaiki pesawat dan menjadi pengalaman berharga baginya.

"Baru pertama kali ini naik pesawat, senang sekali. Besok saya ingin naik pesawat lagi," tandasnya.

Selain Helmi dan Cintya Larasati, empat penyandang tuna netra yang datang memenuhi undangan Komandan Lanud Adisutjipto Marsma TNI Novyan Samyoga yakni Sasa, Taskia,  Elsa, dan Raihan dari SLB 1 Wonosari. Mereka rata-rata berumur 8-9 tahun. 

Kompas TV Penertiban pedagang kaki lima selalu menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Penataan pedagang kaki lima di sejumlah titik belum optimal.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com