Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Turun Tangan Selidiki Fenomena Remaja Bertelur

Kompas.com - 20/02/2018, 21:54 WIB
Abdul Haq ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

GOWA, KOMPAS.comPolisi turun tangan untuk menyelidiki fenomena remaja bertelur yang dialami Akmal (14). Pasalnya, dokter menilai, fenomena corpus alienium atau keberadaan benda asing di dalam tubuh ini terdapat unsur kesengajaan. 

Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga tiba di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf Sungguminasa pada Selasa (20/2/2018) sekitar pukul 17.30 Wita bersama petugas unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gowa, Sulawesi Selatan. 

"Hari ini kami mulai melakukan penyelidikan yang ditangani oleh unit PPA sebab yang bersangkutan adalah anak di bawah umur," ujar Shinto Silitonga.

Dalam penyelidikan ini, polisi bekerja sama dengan dokter ahli yang dilakukan dengan menggunakan disiplin ilmu secara alamiah.

 

(Baca juga: Usai Pesta Miras Oplosan, 2 Remaja Tewas, 1 Kritis)

Dokter mengklaim, dua butir telur tersebut adalah telur ayam ras secara fisik dan berada di dalam tubuh Akmal secara sengaja.

"Jika bicara tentang disiplin ilmu, telur tersebut sengaja dimasukkan melalui anus dan cara memasukkannya adalah wewenang polisi untuk mengungkapnya," kata dr Ratnah Latief.

Ratna mengambil pengalaman berdasarkan fakta dua tahun silam. Saat itu, telur yang keluar dari tubuh Akmal adalah telur ayam kampung sesuai dengan uji laboratorium forensik.

"Yang tahun lalu itu adalah telur ayam kampung sesuai dengan uji laboratorium forensik," tutur Ratnah.

Sementara polisi mengaku akan tetap menyelidiki cara memasukkan telur tersebut ke dalam tubuh Akmal sesuai dengan fakta ilmiah.

 

(Baca juga: Remaja yang Bertelur Akan Diisolasi di Rumah Sakit Selama 7 Hari)

"Pokoknya akan kami selidiki cara telur tersebut berada di dalam tubuh korban tentunya sesuai dengan disiplin ilmu dan bukan unsur magis," ungkap Shinto.

Akmal  saat ini masih menjalani isolasi sebagai bagian dari observasi tim medis terkait fenomena ini.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com