Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Heroik Aiptu Munir Lumpuhkan Penyerang Gereja Santa Lidwina Bedog

Kompas.com - 12/02/2018, 16:28 WIB
Wijaya Kusuma,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Aiptu Al Munir (57), anggota Polisi Polsek Gamping, tak menyangka dia harus memegang peran penting, Minggu (11/2/2018).

Minggu pagi, Aiptu Munir menjalankan tugas piket seperti biasa di Polsek Gamping, Sleman. Lalu tiba-tiba, polisi yang bertugas di unit patroli ini menerima informasi dari bagian Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) bahwa ada orang membawa senjata tajam mengamuk di Gereja Santa Lidwina, Bedog Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

"Sekitar pukul 07.30 WIB, diberi tahu oleh Kepala SPK, ada seseorang mengamuk di Gereja Santa Lidwina membawa pedang dan sudah melukai pastor," ujar Aiptu Munir di Mapolda DIY, Senin (12/2/2018).

Mendapat informasi, dia dan dua rekannya langsung bergegas menuju lokasi kejadian dengan mobil patroli. Mereka lalu tiba kurang lebih 10 menit kemudian.

"Saya bersama Aiptu Pras dan Brigadir Erwin menuju TKP. Berhubung jalan sudah dipenuhi warga, mobil tidak bisa mendekat, Saya memutuskan turun di tengah jalan lalu segera berlari menuju gereja," tuturnya.

Gereja Santa Lidwina Bedog, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta, sehari setelah peristiwa penyerangan oleh seorang pria, Senin (12/2/2018).KOMPAS.com/Inggried Dwi W Gereja Santa Lidwina Bedog, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta, sehari setelah peristiwa penyerangan oleh seorang pria, Senin (12/2/2018).
(Baca juga: Cerita Suami Istri Muslim Ikut Bersih-bersih Gereja Santa Lidwina Bedog)

Sesampainya di dalam gereja, Aiptu Munir melihat ada seseorang pria mengayun-ngayunkan senjata tajam. Pria tersebut juga mengejar orang yang ada di dalam gereja.

Melihat hal itu, polisi yang setahun lagi pensiun ini mengambil senjata api jenis Revolver sembari melangkah maju mendekati pelaku. Saat dia maju, kedua rekannya menyokong dari belakang.

Aiptu Munir bercerita, dia lantas melakukan tembakan peringatan sambil meminta pelaku meletakkan pedang sepanjang 1 meter yang dipegang.

"Saya mengeluarkan senjata, mendekati pelaku. Saya keluarkan tembakan peringatan sambil bilang berhenti, saya polisi," ujarnya.

Bukanya menyerahkan diri, pelaku justru mengejar Aiptu Munir. Pelaku sempat menyabetkan pedangnya namun berhasil ditangkis olehnya. Namun akibatnya, lengan kiri Anggota Polsek Gamping ini terluka.

"Saya melepaskan tembakan ke kaki sebelah kiri pelaku. Tetapi pelaku menyabetkan lagi pedangnya, kena sepatu hingga tembus ke kelingking saya," tuturnya.

(Baca juga: Minggu Kelabu di Gereja Santa Lidwina Bedog Yogyakarta)

Petugas kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus penyerangan di Gereja Katholik St. Lidwina, Jambon, Trihanggo, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (11/2/2018). Polisi berhasil mengamankan satu tersangka dan masih melakukan penyelidikan terkait kasus penyerangan gereja yang melukai sejumlah umat serta merusak sejumlah fasilitas gereja dengan senjata tajam.ANTARA FOTO/ANDREAS FITRI ATMOKO Petugas kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus penyerangan di Gereja Katholik St. Lidwina, Jambon, Trihanggo, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (11/2/2018). Polisi berhasil mengamankan satu tersangka dan masih melakukan penyelidikan terkait kasus penyerangan gereja yang melukai sejumlah umat serta merusak sejumlah fasilitas gereja dengan senjata tajam.
Aiptu Munir sekali lagi menelepaskan tembakan ke kaki sebelah kanan pelaku. Namun lagi-lagi meski telah terkena tembakan, pelaku tetap melawan dan mendorongnya hingga terjatuh.

"Begitu saya jatuh, pelaku mengayunkan pedang mengarah kebagian badan. Saya langsung menendang kaki pelaku hingga terjatuh," tuturnya.

Begitu pelaku jatuh, Aiptu Munir dan kedua rekannya bersama warga langsung meringkus pelaku. Melihat warga mulai bergerak hendak memukul pelaku penyerangan, Aiptu Munir bersama kedua rekannya langsung bergerak mengamankan pelaku.

"Kami amankan ke dalam mobil ambulans dan langsung dibawa ke RS UGM," tuturnya.

Petugas kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus penyerangan di Gereja Katholik St. Lidwina, Jambon, Trihanggo, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (11/2/2018). Polisi berhasil mengamankan satu tersangka dan masih melakukan penyelidikan terkait kasus penyerangan gereja yang melukai sejumlah umat serta merusak sejumlah fasilitas gereja dengan senjata tajam.ANTARA FOTO/ANDREAS FITRI ATMOKO Petugas kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus penyerangan di Gereja Katholik St. Lidwina, Jambon, Trihanggo, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (11/2/2018). Polisi berhasil mengamankan satu tersangka dan masih melakukan penyelidikan terkait kasus penyerangan gereja yang melukai sejumlah umat serta merusak sejumlah fasilitas gereja dengan senjata tajam.
Saat di lokasi, Munir mengaku hanya menerapkan dan menjalankan seluruh SOP kepolisian, seperti melakukan tembakan peringatan hingga menembak bagian kaki pelaku. Pilihannya menembak bagian kaki pelaku juga diambil dengan tujuan melindungi warga.

"Saya berani karena bertindak sesuai SOP dan harus menolong masyarakat," ungkap Munir.

Menurut dia, tidak ada rasa grogi ataupun takut yang menyelimutinya saat beraksi di lokasi kejadian. Sebab sebelumnya dirinya lama bertugas di bagian Reskrim dan memiliki pengalaman menangani kejahatan.

"Sebagai anggota polisi, saya harus melindungi dan mengutamakan keselamatan masyarakat," ucapnya.

(Baca juga: Pelaku Penyerangan Gereja Santa Lidwina Dikenal Punya Suara Merdu)

Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri mengapresiasi keberanian Munir dalam menangani kejadian di Gereja Santa Lidwina.

"Saya mengapresiasi Aiptu Al Munir bersama kedua orang temanya atas keberaniannya. Mendapat laporan langsung dengan cepat sampai dilokasi dan melakukan tindakan yang tepat dan terukur," ungkap Dofiri.

Tidak bisa dibayangkan, imbuhnya, jika pelaku tertembak di bagian vital yang mematikan, walaupun menurutnya hal itu tidak menyalahi prosedur. Sebab, pelaku mengayunkan pedang dan membahayakan keselamatan Aiptu Munir.

"Dengan pelaku masih hidup, maka (kasus) bisa kami kembangkan lagi," ucapnya.

 

 

Kompas TV Pasca-diserang oleh seorang pria bersenjata tajam Minggu (11/2) pagi, Senin (12/2) ini Gereja St. Lidwina telah dibuka dan dibersihkan oleh umat setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com