Salin Artikel

Kisah Heroik Aiptu Munir Lumpuhkan Penyerang Gereja Santa Lidwina Bedog

Minggu pagi, Aiptu Munir menjalankan tugas piket seperti biasa di Polsek Gamping, Sleman. Lalu tiba-tiba, polisi yang bertugas di unit patroli ini menerima informasi dari bagian Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) bahwa ada orang membawa senjata tajam mengamuk di Gereja Santa Lidwina, Bedog Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.

"Sekitar pukul 07.30 WIB, diberi tahu oleh Kepala SPK, ada seseorang mengamuk di Gereja Santa Lidwina membawa pedang dan sudah melukai pastor," ujar Aiptu Munir di Mapolda DIY, Senin (12/2/2018).

Mendapat informasi, dia dan dua rekannya langsung bergegas menuju lokasi kejadian dengan mobil patroli. Mereka lalu tiba kurang lebih 10 menit kemudian.

"Saya bersama Aiptu Pras dan Brigadir Erwin menuju TKP. Berhubung jalan sudah dipenuhi warga, mobil tidak bisa mendekat, Saya memutuskan turun di tengah jalan lalu segera berlari menuju gereja," tuturnya.

Sesampainya di dalam gereja, Aiptu Munir melihat ada seseorang pria mengayun-ngayunkan senjata tajam. Pria tersebut juga mengejar orang yang ada di dalam gereja.

Melihat hal itu, polisi yang setahun lagi pensiun ini mengambil senjata api jenis Revolver sembari melangkah maju mendekati pelaku. Saat dia maju, kedua rekannya menyokong dari belakang.

Aiptu Munir bercerita, dia lantas melakukan tembakan peringatan sambil meminta pelaku meletakkan pedang sepanjang 1 meter yang dipegang.

"Saya mengeluarkan senjata, mendekati pelaku. Saya keluarkan tembakan peringatan sambil bilang berhenti, saya polisi," ujarnya.

Bukanya menyerahkan diri, pelaku justru mengejar Aiptu Munir. Pelaku sempat menyabetkan pedangnya namun berhasil ditangkis olehnya. Namun akibatnya, lengan kiri Anggota Polsek Gamping ini terluka.

"Saya melepaskan tembakan ke kaki sebelah kiri pelaku. Tetapi pelaku menyabetkan lagi pedangnya, kena sepatu hingga tembus ke kelingking saya," tuturnya.

"Begitu saya jatuh, pelaku mengayunkan pedang mengarah kebagian badan. Saya langsung menendang kaki pelaku hingga terjatuh," tuturnya.

Begitu pelaku jatuh, Aiptu Munir dan kedua rekannya bersama warga langsung meringkus pelaku. Melihat warga mulai bergerak hendak memukul pelaku penyerangan, Aiptu Munir bersama kedua rekannya langsung bergerak mengamankan pelaku.

"Kami amankan ke dalam mobil ambulans dan langsung dibawa ke RS UGM," tuturnya.

"Saya berani karena bertindak sesuai SOP dan harus menolong masyarakat," ungkap Munir.

Menurut dia, tidak ada rasa grogi ataupun takut yang menyelimutinya saat beraksi di lokasi kejadian. Sebab sebelumnya dirinya lama bertugas di bagian Reskrim dan memiliki pengalaman menangani kejahatan.

"Sebagai anggota polisi, saya harus melindungi dan mengutamakan keselamatan masyarakat," ucapnya.

Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri mengapresiasi keberanian Munir dalam menangani kejadian di Gereja Santa Lidwina.

"Saya mengapresiasi Aiptu Al Munir bersama kedua orang temanya atas keberaniannya. Mendapat laporan langsung dengan cepat sampai dilokasi dan melakukan tindakan yang tepat dan terukur," ungkap Dofiri.

Tidak bisa dibayangkan, imbuhnya, jika pelaku tertembak di bagian vital yang mematikan, walaupun menurutnya hal itu tidak menyalahi prosedur. Sebab, pelaku mengayunkan pedang dan membahayakan keselamatan Aiptu Munir.

"Dengan pelaku masih hidup, maka (kasus) bisa kami kembangkan lagi," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/02/12/16280581/kisah-heroik-aiptu-munir-lumpuhkan-penyerang-gereja-santa-lidwina-bedog

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke