Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Warisan Orangtua dalam Bingkai Kue Keranjang

Kompas.com - 06/02/2018, 12:46 WIB
Farida Farhan

Penulis

Untuk keranjang, ia membeli dari daerah Bantarjaya, Bekasi, dengan harga Rp 2.500 per buah. "Tiap keranjang hanya dipakai dua kali. Sebab, jika lebih, kue keranjang yang dihasilkan bisa ngeclak pada bagian bawah," tuturnya.

Selain yang dibungkus plastik, kata dia, ada juga kue keranjang yang dibungkus daun pisang. Hanya saja, harganya lebih mahal. Jika biasanya ia menjual Rp 30.000 hingga Rp 32.000, kue keranjang yang dibungkus daun pisang dijual Rp 49.000.

"Membuatnya pun lebih bangga karena prosesnya juga lebih rumit. Sebab, daun pisangnya harus diperlakukan secara khusus," kata Tenggo.

Baca juga: Bawa Pesan Toleransi, Polisi Bagi-bagi Angpau dan Kue Keranjang

Dia menyebut bahwa jumlah modal dan omzet menyesuaikan harga bahan-bahan. Pelanggan pun mengerti akan hal itu. "Jadi omzet kita relatif, menyesuaikan harga," ujarnya lagi.

Ia juga menjual kue keranjang susun, yang biasa diletakkan di meja altar saat bersembahyang di kelenteng. "Ada yang bersusun lima, tujuh, dan sembilan," imbuhnya.

Hanya saja, tambahnya, ketiga buah hatinya sejauh ini belum berminat meneruskan usaha kue keranjang itu. Meski demikian, Tenggo dan istrinya tak mempermasalahkan hal tersebut.

"Mereka bekerja di sektor lain," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com