Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran Pegawai ketika Bupati Dedi Mundur dari Jabatannya

Kompas.com - 31/01/2018, 15:43 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com – Para pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta merasa khawatir program Gempungan yang selama ini dijalankan tak akan berlanjut setelah Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi tak menjabat lagi.

Salah satu program unggulan ini merupakan upaya pelayanan pemerintah daerah yang jemput bola langsung kepada masyarakat, terutama masyarakat yang aksesnya jauh ke pusat pemerintahan.

"Saya sih berharap program gempungan terus berjalan karena ini efektif melayani warga. Semoga bupati Purwakarta yang baru nanti mau melanjutkan," jelas Abas, salah satu pegawai di lingkungan Setda Kabupaten Purwakarta, Rabu (31/1/2018).

Ditambahkan Abas, program ini dirasakan berhasil mendapat respons positif dari masyarakat karena pelayanan pemerintah menjadi sangat mudah.

"Pekerjaan kami sebagai pegawai juga terbantu. Kami kan punya target dalam bekerja, pemenuhan target itu mudah tercapai karena program gempungan. Kami tidak perlu menunggu warga datang ke kantor karena kami yang mendatangi mereka," tambah dia.

Baca juga : Kata Warga tentang Blusukan Dedi Mulyadi

Sebagaimana diketahui, para petugas dinas dari leading sector pelayanan publik setiap dua kali dalam seminggu turun langsung ke lapangan. Warga yang sudah berkumpul di kantor atau lapangan desa dilayani berbagai kebutuhannya.

Berbagai macam pelayanan diberikan secara gratis mulai dari dokumen kependudukan, izin usaha sampai keluhan kesehatan.

"Kami lega karena masyarakat di pelosok kampung bisa mendapatkan pelayanan," tandasnya.

Baca juga : Tangisan Pegawai Saat Dedi Mulyadi Pamit Mundur dari Jabatan Bupati

Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, gempungan yang berarti berkumpul di halaman rumah warga di perkampungan tersebut telah menjadi jalan hidup baginya. Melalui program itu, berbagai keluhan dan solusinya langsung digulirkan dari pemerintah daerah sebagai wujud melayani dan menyejahterakan rakyat.

"Gempungan itu jalan hidup saya. Kita tidak hanya bicara tentang kebutuhan publik, tetapi kita juga memberi solusi atas kebutuhan itu. Saya rutin melakukan itu sejak lama," pungkasnya.

Kompas TV Dedi menilai hal itu merupakan dukungan karena adanya hubungan kedekatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com