MALANG, KOMPAS.com - Sejumlah ulama di Jawa Timur menyampaikan komitmennya untuk turut serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Komitmen itu disampaikan para kiai di hadapan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam silaturahmi bersama para ulama di Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang, Selasa (30/1/2018).
"Kita ada doktrin yang mana kita berkewajiban untuk menjaga negara," ujar Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, KH Anwar Iskandar.
Anwar menjelaskan, sinergi antara ulama dan TNI sangat dibutuhkan untuk menjaga keutuhan NKRI. Karenanya, ia meminta supaya jalinan silaturahim antara ulama dan TNI tetap terjaga.
(Baca juga : Kearifan Lokal Untuk Menjaga NKRI )
"Nusantara, artinya Indonesia akan terus aman, selamat, dan tentram. NU, santri, dan tentara. Itulah Nusantara," tuturnya.
"Itu jimat, namanya. Menurut para kiai itu jimat. Sering kali kita mengatakan pokoknya Nusantara harus satu barisan, satu kata demi kejayaan Republik Indonesia. Ini harus dijaga sampai kapanpun. Karena kita ini ikut mendirikan negara dan harus menjaganya," imbuhnya.
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, kiai memiliki peran penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Kiai, menurutnya, telah meletakkan nilai-nilai dasar untuk menjaga keutuhan NKRI.
"Sejarah perjuangan bangsa tidak lepas dari peran kiai. Kiai telah meletakkan nilai-nilai dasar untuk bisa dilanjutkan. Berjuang bersama komponen bangsa lainnya, bagaimana mempertahankan NKRI, Pancasila, UUD 45 dan Bhinneka Tunggal Ika," jelasnya.
(Baca juga : Mbah Maimun Minta Kiai Muda Selalu Cinta NKRI dan Hormati Keberagaman )
Karenanya, berdasarkan nilai-nilai yang sudah ditanamkan para kiai, ia berjanji akan menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. Terlebih, ia sedang menjabat pimpinan tertinggi di tubuh TNI.
"Nilai-nilai itu lah yang akan saya pegang sebagai nilai dasar yang sudah diletakkan oleh para kiai waktu masa perjuangan," katanya.