Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Tanah Bergerak, Bupati Semarang Imbau Warga Pindahkan Barang Berharganya

Kompas.com - 24/01/2018, 22:03 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

Tanah bergerak ini sebenarnya telah terjadi sejak setahun yang lalu. Awalnya tanah yang berada di lahan PTPN IX ini terjadi rekahan dengan kedalaman sekitar 1 meter, tetapi sekarang bertambah mencapai sekitar 2 meter.

"Makanya jangan ditempati. Kalau mau dibongkar, kami memang belum bisa memberikan bantuan finansial, maka kami mau menjembatani. Kalau di dinas sosial ada, tapi sedikit untuk logistik," tuturnya.

Baca juga: Fenomena Tanah Patah di Semarang, Sedikitnya 9 Rumah Rusak

Sebelumnya dikabarkan, fenomena tanah bergerak yang terjadi Dusun Bendo, Desa Kandangan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, memaksa sekitar 33 jiwa warganya mengungsi ke tempat yang aman.

Mereka menempati rumah kerabat maupun tetangga lebih dari sepekan yang lalu. Pemerintah desa dan BPBD Kabupaten Semarang mengeluarkan larangan bagi warga kembali ke tempat tinggalnya. Hal ini guna menghindari terjadinya gerakan tanah susulan, menyusul kondisi cuaca dengan intensitas hujan yang masih tinggi.

"Warga kami ungsikan sementara ke tempat yang aman. Pemdes Kandangan dibantu BPBD Kabupaten Semarang membantu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari untuk mereka," kata Kades Kandangan Paryanto, Rabu (24/1/2018) siang.

Lokasi tanah bergerak di Dusun Bendo tersebut berbatasan langsung dengan lahan perkebunan Ngobo milik PTPN IX. Hingga saat ini, perundingan antara warga dan PTPN IX yang difasilitasi Pemdes Kandangan tentang teknis bantuan atau tali asih masih berjalan.

"Soal relokasi masih menunggu kepastian besaran uang bantuan dari PTPN. Sedangkan dari Pemdes Kandangan memganggarkan bantuan senilai lebih kurang Rp 7 juta per rumah yang rusak,” ujarnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com