Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

61 Anak Asmat Meninggal karena Wabah, Legislator Papua Pertanyakan Dana Otsus

Kompas.com - 17/01/2018, 19:24 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba

Penulis

JAYAPURA , KOMPAS.com – Legislator di DPR Papua mempertanyakan dana otonomis khusus atau otsus yang diberikan Pemerintah Provinsi Papua sebesar 80 persen kepada kabupaten dan kota.

Hal itu disampaikan Ketua Fraksi Golkar DPR Papua, Ignasius Mimin, terkait adanya wabah penyakit yang menyerang masyarakat di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, yang telah mengakibatkan kematian 61 anak di bawah lima tahun (balita).

“Peristiwa ini harus menjadi evaluasi bagi Dinas Kesehatan di Provinsi Papua dan kabupaten/kota. Ada anggaran Otsus 80 persen diberikan ke kabupaten/kota, yang di dalamnya termasuk peningkatan pelayanan,” kata Ignasius, Kamis (17/1/2018).

Menurut Ignasius, harusnya tak ada lagi alasan tidak ada dokter atau tenaga medis di daerah, apalagi di Kabupaten Asmat yang bukan tergolong daerah baru.

“Kalau tenaga medis kurang, ya bupati cari jalan karena masyarakat tidak bisa dikorbankan,” tegasnya.

Baca juga : 61 Anak Meninggal akibat Campak dan Gizi Buruk, Menteri Yohanna Telepon Bupati Asmat

Ignasius MiminKompas.com/ Jhon Roy Purba Ignasius Mimin
Ignasius juga mempertanyakan tanggung jawab pemerintah daerah terkait kematian 61 anak dalam periode September 2017–Januari 2018. Bahkan saat ini, ratusan anak balita masih harus menjalani perawatan medis.

“Ada di mana Pemerintah Kabupaten Asmat? Kenapa ada 61 anak Asmat meninggal dunia akibat terserang wabah campak dan gizi buruk?" tanyanya.

Menurut Ignasius, kematian orang Papua baik di Nduga, Yahukimo dan Asmat, harus dijadikan pelajar bagi pemerintah daerah lainnya agar serius dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Harus ada kontrol langsung dan ketegasan oleh Pemerintah Provinsi Papua ke bawah. Agar, kejadian seperti ini bisa teratasi,” kata anggota Komisi V DPR Papua ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com