SURABAYA, KOMPAS.com - Bakal Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa merasa tidak tersaingi dengan hadirnya Puti Guntur Soekarno di panggung Pilkada Jatim.
Banyak yang memprediksi, cucu presiden Soekarno itu akan memecah suara perempuan di Pilkada Jatim.
Ditanya soal hadirnya Puti Guntur Soekarno sebagai bakal cawagub pengganti Abdullah Azwar Anas yang mendampingi bakal cagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Khofifah hanya menjawab singkat.
"Coblos kerudung putih. Itu saja cara identifikasi paling mudah," kata Khofifah, usai acara haul mendiang suaminya di Surabaya, Minggu (14/1/2018).
Pemakai kerudung putih yang dimaksud tidak lain adalah dirinya sendiri. Kerudung putih adalah atribut yang selalu dia pakai saat tampil di depan publik.
Sementara Puti Guntur Soekarno selalu tampil di hadapan publik dengan mengenakan kerudung merah yang merupakan warna kebesaran Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Baca juga : Alasan PAN Dukung Khofifah-Emil di Pilkada Jawa Timur
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai, hadirnya Puti Guntur Soekarno akan membuat Pilkada Jatim semakin menarik.
Menurut Hendri, Puti akan membuat suara pemilih perempuan di Jatim akan terpecah, tak lagi dominan ke bakal calon gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dengan pasangannya, Emil Elistianto Dardak.
"Puti membuat kompetisi semakin menarik. Kehadiran Puti membuat suara perempuan yang tadinya dominan ke Khofifah akan terpecah ke Puti," ujar Hendri.
Karenanya, lanjut Hendri, kubu Khofifah-Emil perlu waspada dan tak boleh lengah jika tak ingin gigit jari untuk kesekian kalinya. Apalagi, dukungan partai politik Gus Ipul-Puti pun bertambah dengan bergabungnya PKS dan Gerindra.
"Dengan dukungan ini justru Gus Ipul makin kuat, kubu Khofifah tidak boleh lengah," ucap Hendri.
Baca juga : Khofifah-Emil Dardak Daftar ke KPU, Arumi Bachsin Curi Perhatian
Di Pilkada Jatim, Gus Ipul didukung PKB (20 kursi), PDI-P (19 kursi), PKS (6 kursi), dan Gerindra (13 kursi) dengan total kekuatan kursi parlemen 58 kursi.
Adapun Khofifah disokong oleh Partai Demokrat (13 kursi), Golkar (11 kursi), Nasdem (4 kursi), PPP (5 kursi), Hanura (2 kursi), dan PAN (7 kursi) dengan total kekuatan kursi parlemen sebanyak 42 kursi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.