Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Tak Ada Pasangan Calon yang Daftar ke KPU NTB pada Hari Selasa?

Kompas.com - 10/01/2018, 14:39 WIB
Fitri Rachmawati

Penulis

Kenapa bukan hari Selasa?

Soal mitos hari Selasa itu, Ahyar Abduh yang berpasangan dengan Mori Hanapi dan diusung Partai Gerindra dan PDIP, mengaku telah memilih hari Rabu (10/10/2018) untuk mendaftar.

“Hari Rabu kami pilih lebih karena ada masalah-masalah administrasi dan teknis yang harus diselesaikan dan ada administrasi dari salah satu partai yang diselesaikan pada hari Selasa,” ungkap Ahyar.

Zulkiflimansyah, bakal calon gubernur NTB yang berpasangan dengan Siti Rohmi Dhalilah, menyebutkan bahwa tidak mendaftar pada hari Selasa karena sudah disepakati oleh koalisi saja.

“Dan semua hari sama saja,” katanya.

Bakal calon Bupati Lombok Barat, petahana, Fauzan Khalid juga tak mau menyalahkan hari Selasa. Sejak sepuluh hari lalu, lanjut dia, pihaknya sudah menginformasikan kepada KPUD Lombon Barat bahwa mereka akan datang mendaftar pada hari Rabu pukul 16.00.

“Semata-mata untuk lebih tahu siapa dan berapa calon yang ikut mendaftar, bukan karena hari Selasa. Bahkan sampai saat ini pun, saya belum tahu secara pasti siapa yang akan daftar” ungkap Fauzan.

Hasanain Juani yang juga adalah bakal calon Bupati Lombok Barat dengan pasangannya, Sulhan, menjawab alasannya tidak mendaftar di hari Selasa. Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Haramain dan penerima penghargaan Ramon Magsaysay 2011 karena peduli lingkungan itu mengaku memilih hari Rabu karena harus minta restu ke Gontor, tempatnya mengenyam pendidikan.

“Ya sebagai santri saya tidak bisa meninggalkan tradisi memohon doa restu,” ucap Hasanain.

Hari Selasa, menurut warga Sasak

Sementara itu, seorang warga Ketare, Lombok Tengah, Lalu Syamsul Arifin, mengaku menghindari hari Selasa karena beberapa kali kejadian buruk yang menimpanya selaku terjadi pada hari Selasa.

Dia mengaku beberapa kali kehilangan barang berharga, seperti televisi dan sepeda motor, pada hari Selasa, entah malam atau siang.

Dia juga bercerita bahwa di kampungnya pernah digelar pesta pernikahan di hari Selasa. Pada malam harinya, justru terjadi keributan.

“Kemungkinan karena harinya tidak baik. Saya awalnya tidak percaya pada kultus Selasa itu, sampai sejumlah kejadian menimpa saya,” ungkap Syamsul.

Terlepas dari mempercayai hari selasa itu buruk, Ari Irawan mengatakan bahwa kalender Rowot Sasak adakah kalender alternatif bagi masyarakat modern untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan kearifan lokal.

 

Kompas TV Rhoma Irama mendatangi Badan Pengawas Pemilu, Bawaslu untuk melaporkan KPU yang tidak meloloskan Partai Idaman di Pemilu mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com