Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Dianggap Hari Sial, Tak Ada Paslon yang Daftar di Hari Selasa

Kompas.com - 09/01/2018, 18:17 WIB
Fitri Rachmawati

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Menghindari sial, tak ada satu pun bakal calon kepala daerah di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mendaftar di hari Selasa (9/1/2018). 

Ketua Komusi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) NTB, Lalu Aksar Ansori mengatakan, Selasa ini tak ada pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang mendaftar. Namun ia menampik tak adanya calon yang mendaftar bukan karena Selasa dianggap hari buruk.

“Bagi KPU hari baik untuk mendaftar adalah Senen, Selasa, dan Rabu, tanggal 8, 9, dan 10 Januari 2018. Selain hari itu adalah hari naas karena pasti kami akan tolak pendaftarannya,” ujar Aksar sambil berseloroh.

Hal senada diungkapkan Suhardi, Komisioner KPUD Lombok Barat. Dari informasi yang diperolehnya, para paslon belum mendaftar karena masih melengkapi persyaratan. 

“Kita dak tahu kalau mereka menghindari hari Selasa. Tapi kalau dari informasi yang kami peroleh karena melengkapi persyaratan yang belum lengkap,” tuturnya.

(Baca juga : Pendaftaran Pilkada NTB, Suhaili-Amin Siap Lawan Narkoba dan Politik Uang )

Pantauan Kompas.com, suasana di KPU Provinsi NTB lengang sepanjang hari ini. Hanya beberapa petugas kepolisian yang terlihat berjaga. Meja tempat menerima pendaftaran pasangan bakal calon pun kosong.

Sementara itu, Ahyar Abduh, bakal calon gubernur yang didukung partai Gerindra mengaku akan daftar Rabu (10/1/2018). Hal itu berdasarkan kesepakatan tim.

“Hari rabu adalah hari terahir pendaftaran yang kami pilih agar semua persyaratan lengkap,” tutur Wali Kota Mataram ini mengatakan. 

Hasanain juani, bakal calon bupati Lombok Barat mengaku tak mendaftar Selasa karena harus minta restu ke Gontor tempatnya mengenyam pendidikan. “Sebagai santri saya tidak bisa meninggalkan tradisi memohon doa restu,” kata Hasanain.

Arie Wirawan, Direktur Lembaga Rowot Nusantara Lombok yang juga Pengajar di IKIP Mataram mengatakan, banyak warga Lombok yang mempercayai hari Selasa sebagai hari yang dihindari dalam setiap kegiatan penting mereka.

“Meskipun dalam kalender Rowot Sasak tidak disebutkan hari selasa sebagai hari buruk atau kale, bahkan dari penelitian kami hari buruk dalam kalender sasak tak mesti hari Selasa. Bisa jadi hari lain, hanya saja kepercayaan masyarakat Lombok kerap menghindari melakukan kegiatan penting mereka pada hari Selasa,” ungkapnya.

Dalam kalender Rowot Sasak yang diterbitkan lembaga kajian kebudayaan ini, tanggal 9 yang masuk dalam kale bulan tergolong hari yang buruk.

Kompas TV Hal ini disampaikan Khofifah setelah menghadiri rapat di kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com