YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif berharap isu suku, agama, ras dan antar golongan (sara) tidak lagi terjadi saat pilkada maupun pemilu serentak 2019 mendatang.
Pilkada di DKI Jakarta diharapkan menjadi cermin agar isu SARA tidak kembali terulang
"Kita harus berlatih untuk siuman. (Pilkada DKI) itu menjadi cermin kita harus belajar dari itu. Jangan diulang lagi, jangan menjalar ke tempat lain," kata Buya ditemui usai menjadi pembicara dalam pembukaan Musyawarah Nasional XV Sekretariat bersama Persaudaraan Muda Mudi Wihara Wihara Buddhayana Indonesia di Bangsal Sewoko Projo, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, Jumat (29/12/2017) petang.
Untuk menangkal hal tersebut, Buya Syafii ingin agar pemerintah menunjukkan sikap kenegarawanan.
"Pemerintah menurut saya pakailah sikap negarawan, artinya tunjukkan teladan bahwa bangsa ini tidak bisa diurus dengan cara semacam itu," tandasnya.
Baca juga : Buya Syafii Maarif: Revolusi Mental Belum Sampai ke Tingkat Bawah
Buya berharap, elite politik agar lebih santun dalam menyampaikan program kepada masyarakat.
"Kita berharap politisi pakai bahasa yang pakai etika, kesopanan, itu yang kurang sekarang ini. Etika sopan santun mahal. Itu yang perlu ditumbuhkan kembali. Kembali ke jiwa Pancasila," pungkasnya.
Baca juga : Buya Syafii Maarif hingga Istri Gus Dur Duduk Bersama, Ini 5 Seruan untuk Indonesia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.