Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Tasikmalaya dan Dicabutnya Peringatan Tsunami

Kompas.com - 16/12/2017, 15:59 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

Demikian halnya di pesisir Pantai Pangandaran, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Hingga dini hari pukul 01.45 WIB, warga tidak mendengar informasi air pasang maupun kenaikan gelombang air laut di pantai tersebut.

"Posisi saya satu kilometer sebelum Pantai Pangandaran. Kondisi air laut biasa normal pasang surutnya," kata Satino, warga setempat.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengungkapkan berdasarkan laporan dari petugas BPBD dan relawan, tidak ada tsunami di sepanjang Pantai selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY. Tidak terlihat adanya tanda-tanda air laut surut.

"Kondisi muka air laut di pesisir Kabupaten Ciamis, Tasikmalaya, Bantul, Kulon Progo, Cianjur, Garut, Sukabumi, Cilacap dan Kebumen semuanya normal. Tidak ada yang surut. Semua normal dan aman," ujar Sutopo.

Kendati demikian pihaknya mencatat ada satu orang meninggal dunia dan sedikitnya lima orang luka-luka serta terdapat banyak bangunan yang rusak akibat gempa ini.

"Satu korban yang meninggal atas nama Dede Lutfi (62) warga Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dan dua orang luka-luka akibat tertimpa runtuhan bangunan," jelas Sutopo.

Adapun bangunan rusak antara lain terjadi di Kabupaten Pangandaran meliputi 3 rumah rusak berat dan 3 rumah rusak ringan, di Banyumas terdapat 1 rumah roboh, 6 rumah rusak berat dan kerusakan di RSUD Banyumas menyebabkan pasien dievakuasi ke luar bangunan.

"Kemudian di Kebumen terdapat 2 orang luka-luka dan di Kota Pekalongan 1 orang luka, semuanya akibat tertimpa rumah roboh," ucap Sutopo.

Dia menyatakan, petugas BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan lainnya masih melakukan penanganan dan pendataan dampak gempa.

Sutopo terus mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu panik, karena gempa susulan dengan magnito lebih kecil setelah gempa pertama adalah hal yang alamiah karena system lempeng bumi mencari keseimbangan. Dia juga memperingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya dengan informasi yang menyesatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com