Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi Sebut Kalau Tidak Munaslub, Golkar Akan Kiamat

Kompas.com - 23/11/2017, 11:46 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

Kompas TV Dan kini, Setya Novanto telah ditahan KPK setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus KTP elektronik.

Agung mengatakan, pada 2018, Golkar seharusnya sudah tak lagi disibukkan oleh masalah-masalah konsolidasi internal sehingga bisa fokus pada penggalangan suara, mobilisasi simpatisan, hingga pemenangan pemilu.

Pada rapat pleno yang digelar Selasa (21/11/2017), DPP Golkar menetapkan Idrus Marham sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum Golkar setelah Setya Novanto ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena dugaan korupsi proyek e-KTP.

Golkar pun akan menunggu hasil gugatan praperadilan Novanto untuk mengambil langkah berikutnya.

Agung menilai, keputusan tersebut tidak menggambarkan suatu kepastian. Sementara, jika Munaslub diselenggarakan, maka hal itu akan memberikan kepastian bagi partai.

Ia berharap, pengurus pusat mau mendengarkan suara mayoritas pengurus daerah yang menghendaki adanya Munaslub.

Apalagi, sejumlah ketua DPD Golkar mengklaim telah mengantongi restu Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Apalagi ada suara-suara DPD bahkan sudah bersepakat sekian puluh (DPD) di depan Pak JK akan men-take over (mengambil alih). Jangan sampai terjadi," ujar Agung.

Baca juga : Klaim Kantongi Restu Kalla, DPD Provinsi Desak Golkar Segera Munaslub

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com