MAMASA,KOMPAS.com - Hujan lebat yang mengguyur Mamasa, Sulawesi Barat sejak dua pekan terakhir membuat lima titik di Desa Lambanan, Kecamatan Mamasa, longsor.
Longsoran berupa tanah liat bercampur dengan batuan dan pohon itu memutuskan akses jalan Poros Mamasa (Sulawesi Barat) dengan Toraja (Sulawesi Selatan).
Kendaraan tidak bisa melalui jalan tersebut. Meski demikian, sejumlah pengendara nekat menyeberangi timbunan material longsor. Namun kendaraan mogok terjebak dalam lumpur. Akhirnya mereka meminta bantuan warga sekitar untuk mendorong kendaraan yang mogok.
"Longsor terjadi Kamis (16/11/2017) malam, sekitar pukul 19.00," ujar Aldrian, salah seorang warga yang setiap hari melintasi lokasi.
(Baca juga : Aher: Jawa Barat Siaga Banjir dan Tanah Longsor)
Hingga kini, pemerintah setempat belum mengerahkan alat berat untuk mengevakuasi ribuan kubik material longsor.
Sedangkan masyarakat bergotong royong menyingkirkan material longsor menggunakan alat seadanya seperti parang dan cangkul hingga material longsor seperti kayu sudah bisa disingkirkan.
Saat ini, jalan tersebut sudah bisa diakses kendaraan roda dua. Namun pengendara diimbau berhati-hati karena jalan sangat licin dan becek.