KARAWANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melakukan tes urine mendadak terhadap 1.000 lebih pegawai negeri sipil, Rabu (15/11/2017). Empat di antaranya dinyatakan positif.
Awalnya, para PNS diundang untuk mengikuti pembinaan dan evaluasi kinerja. Tak sedikit PNS yang panik saat seluruh pintu aula Husni Hamid ditutup dan dijaga Satpol PP serta petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Karawang.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pembinaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Karawang, Asep Aang mengatakan, dari 805 PNS eselon III dan IV yang dites urine, empat di antaranya positif. Sementara 149 orang tidak hadir karena ada kegiatan dinas luar dan sakit.
"Meskipun positif, namun belum tentu menyalahgunakan obat-obatan terlarang atau istilahnya false positive karena ada yang pasca-pengobatan," katanya.
Oleh karenanya, keempat orang tersebut besok, Kamis (16/11/2017), diminta membawa obat-obatan yang dikonsumsinya. Sementara PNS yang belum mengikuti tes urine diminta langsung melaksanakannya di kantor BNN Karawang.
Baca juga : Diduga Jadi Tempat Mesum, Sebuah Spa di Karawang Digerebek Polisi
Bupati Karawang Cellica Nurrcadiana mengungkapkan, tes urine dilakukan untuk membuktikan rumor bahwa ada sejumlah PNS Karawang yang mengonsumsi narkoba. Ia mengaku akan mengevaluasi secara utuh terhadap kinerja aparat negara dan memberikan sanksi tegas bagi PNS yang terbukti positif narkoba.
"Saya ingin pemda bersih. Supaya tidak terjadi simpang siur sekaligus untuk menghindari fitnah ada beberapa pegawai yang kecanduan narkoba," katanya.