Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langka, Ribuan Lintah Muncul di Muara Jembatan Emas Pangkal Pinang

Kompas.com - 07/11/2017, 19:37 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Fenomena alam langka muncul di muara sungai Jembatan Emas Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung. Ribuan lintah yang diduga dalam kondisi ‘mabuk’ mengapung terbawa arus muara pada Selasa (7/11/2017) sore.

Salah seorang warga Pangkal Pinang, Fifi yang melihat pertama kali fenomena alam tersebut mengaku kaget dan khawatir.

“Banyak sekali lintah yang muncul, sepertinya pingsan karena arus pasang,” kata Fifi yang saat itu sedang bersantai bersama anggota keluarganya.

Lintah yang muncul rata-rata berukuran lima sampai sepuluh sentimeter. Kemunculan lintah di kawasan Jembatan Emas, sambung Fifi, patut dikhawatirkan. Sebab cukup banyak warga yang berkunjung menikmati pemandangan alam terutama saat sore hari.

“Di kawasan ini pengunjung banyak yang memancing, bahkan ada juga yang bermain-main di kawasan ini,” ujarnya.

(Baca juga : Seorang Remaja Ditemukan di Hutan, Tubuhnya Kurus dan Dipenuhi Lintah)

Kepala Seksi Konservasi Laut dan Wilayah Pesisir, DKP Kepulauan Bangka Belitung, Ardianeka menduga, kemunculan lintah karena faktor suhu yang berubah drastis. Kawanan lintah yang biasanya bersarang di daerah muara dan air tawar akhirnya terbawa arus ke pesisir pantai.

“Karena ini baru pertama kali laporannya, jadi perlu diuji dulu. Perlu ada pengambilan sampel untuk uji labor,” paparnya.

Kawasan Jembatan Emas Pangkal Pinang melintasi muara Sungai Ketapang dan Batu Rusa. Saat ini, kawasan tersebut menjadi salah satu destinasi wisata lokal, karena bagian tengah jembatan yang bisa buka-tutup menggunakan mesin katrol. 

Kompas TV Dugaan adanya peningkatan hewan sejenis lintah di Perairan Danau Toba Sumatera Utara, mendapat respons beragam. Tak terkecuali oleh badan pelaksana otoritas Danau Toba. Danau Toba yang merupakan salah satu destinasi wisata nasional, diterpa isu pencemaran hewan sejenis lintah. Hewan lunak ini banyak ditemukan diantara bebatuan tepian Danau Toba. Sejumlah aktivis lingkungan menduga meningkatnya jumlah hewan lunak ini karena air Danau Toba yang telah tercemar. Namun pemerintah menilai hewan ini belum ditemukan menyebar hanya dilokasi tertentu saja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com