Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa dan Guru di Ambon Diajari Cara Hadapi Gempa dan Tsunami

Kompas.com - 03/11/2017, 14:51 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON,KOMPAS.com - Tiga hari pascabencana gempa bumi di Kota Ambon, Badan Penangguangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku langsung menggelar sosialisasi tanggap bencana bagi sekitar 100 siswa dan guru di SMP Al Watan Ambon, Jumat (3/11/2017).

Dalam sosialisasi itu, para guru dan siswa diajari cara menghadapi situasi bencana seperti gempa bumi dan tsunami serta bencana lainnya seperti banjir dan tanah longsor.

Khusus untuk bencana gempa bumi, petugas BPBD meminta para guru dan siswa agar tetap tenang saat menghadapi bencana tersebut dan tidak perlu panik. Para guru dan siswa diminta dapat berlindung di tempat aman dan bisa melakukan evakuasi mandiri.

“Pertama, saat gempa bumi terjadi, lindungi kepala bapak ibu. Bisa masuk di bawah meja dan hindari kaca. Setelah gempa berlalu, barulah keluar ke tempat yang aman,” jelas Fretha Julian Kayadoe, petugas BPBD Maluku saat menyampaikan sosialisasi.

(Baca juga : Ambon Kembali Diguncang Gempa, Warga Berhamburan ke Jalan)

Para petugas BPBD juga mengimbau para guru dan siswa tidak panik saat menghadapi bencana baik gempa maupun tsunami. Karena hal itu hanya akan membuat situasi semakin sulit.

“Jangan panik, karena itu akan membuat yang lain menjadi panik,” ungkapnya.

Gempa Ambon yang terjadi sejak Selasa malam (31/10/2017) menyebabkan Maluku City Mall (MCM) mengalami kerusakan. Paflon atap di bangunan dua lantai itu ambruk. Gempa Ambon yang terjadi sejak Selasa malam (31/10/2017) menyebabkan Maluku City Mall (MCM) mengalami kerusakan. Paflon atap di bangunan dua lantai itu ambruk.
Selain itu petugas BPBD juga memutar sejumlah video situasi gempa yang dihadapi sekolah di Jepang. Dalam video itu terlihat para guru menenangkan para siswa dan meminta mereka masuk ke bawah meja dan melindungi kepala saat gempa terjadi.

Di akhir sosialisasi, BPBD Maluku menggelar simulasi tanggap bencana gempa. Kondisi diseting seperti sedang terjadi gempa bumi. Saat itu, para siswa berusaha masuk ke bawah meja. Beberapa detik kemudian, mereka keluar dan berbaris secara teratur menuju halaman sekolah.

(Baca juga : Dampak Gempa Beruntun di Ambon, 3 Sekolah dan 13 Rumah Warga Rusak )

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Maluku, Jhon Marcus Hersepuny mengatakan, kegiatan yang dilakukan itu sebagai langkah kesiapsiagaan komunitas sekolah dalam menghadapi situasi bencana.

Sementara Kepala SMP Al Watan, Samsudin Renhoat mengatakan, kegiatan ini sangat penting untuk memperkuat para siswa dan guru saat menghadapi ancaman bencana yang terjadi. 

“Harapannya setelah sosialisasi, siswa dan guru bisa lebih tenang menghadapi gempa dan bisa tahu cara menyelamatkan diri dengan benar,” pungkasnya. 

Kompas TV BMKG Maluku mengimbau agar warga Kota Ambon tetap tenang dan tidak tepancing dengan isu tsunami.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com