Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-gempa Ambon, Pusat Perbelanjaan MCM Belum Beroperasi

Kompas.com - 01/11/2017, 12:01 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Pusat perbelanjaan Maluku City Mall (MCM) yang ikut terkena dampak gempa beruntun di Kota Ambon hingga Rabu (1/11/2017) siang ini masih belum beroperasi.

Mal tersebut belum dibuka untuk pengunjung karena sebagian besar plafonnya ambruk akibat diguncang gempa beruntun pada Selasa malam.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, tampak pintu masuk ke mal baik di depan maupun belakang masih ditutup oleh petugas. Sejumlah petugas lainnya juga masih membersihkan plafon dan kerangka besi yang ambruk.

Sejumlah pengunjung yang ingin masuk ke mal langsung dicegat oleh petugas yang berjaga di depan pintu. Mereka lalu diberikan penjelasan bahwa mal masih ditutup.

"Belum bias masuk, Bu, masih ditutup,” kata salah seorang petugas MCM.

Abdul Rahim, salah seorang petugas lainnya kepada Kompas.com mengatakan, penutupan itu atas perintah manajemen mal. Menurut dia, saat ini petugas masih terus membersihkan plafon yang runtuh di dalam mal.

“Ini perintah dari pengelola jadi belum bias dibuka. Di dalam masih sedang ada pembersihan,” katanya.

Baca juga : Takut Gempa Susulan, Warga Kota Ambon Pilih Tidur di Lapangan Bola

Kompas.com juga tidak diizinkan untuk masuk ke mal tersebut. Menurut Abdul Rahim, kerusakan terparah terjadi di lantai dua mal. Dia berharap pengunjung dapat memahami kondisi tersebut.

”Kami hanya diperintahkan jadi tidak tahu sampai kapan akan ditutup untuk sementara ini,” katanya.

Gempa beruntun sebanyak lima kali dengan magnitudo bervariasi mulai dari 4 sampai 6,2 mengguncang Kota Ambon dan sekitarnya. Bencana ini menyebabkan kerusakan pada fasilitas publik di Kota Ambon seperti Bandara Pattimura dan pusat perbelanjaan Maluku City Mall.

Baca juga : Nenek 60 Tahun Meninggal setelah Jatuh Saat Gempa Beruntun Guncang Ambon

Gempa yang dirasakan sangat kuat itu juga menyebabkan warga panik dan berhamburan keluar rumah. Bahkan banyak warga yang memilih tidur di lapangan dan rumah ibadah karena takut gempa susulan.

Kompas TV Mereka berusaha mencari lokasi yang lebih tinggi karena takut terseret arus tsunami.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com