Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Ambon: Banyak Warga yang Lebih Percaya Isu

Kompas.com - 01/11/2017, 14:58 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Warga Ambon hingga kini masih dihantui sejumlah isu mengenai gempa dengan skala besar masih akan terjadi. 

Isu bakal adanya gempa susulan yang lebih besar menyebar cepat di masyarakat, baik dari mulut ke mulut maupun disebar melalui media sosial. Isu yang berkembang cepat itu menyebut kalau pada pukul 16.45 WIT sore ini akan terjadi gempa susulan yang lebih besar.

Menanggapi beredarnya isu tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Ambon, Enrico Matitaputty meminta warga kota Ambon lebih tenang dan tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak bisa diverifikasi.

“Jangan percaya isu yang berkembang, itu adalah isu yang tidak benar,” kata Enrico kepada Kompas.com saat dihubungi, Rabu (1/11/2017).

(Baca juga : Nenek 60 Tahun Meninggal setelah Jatuh Saat Gempa Beruntun Guncang Ambon)

Dia mengimbau, warga tidak menelan mentah-mentah berbagai isu yang berseliweran saat ini. Warga harus tetap percaya pada instansi yang berkompeten terkait masalah kebencanaan.

“Jadi jangan percaya isu, percayalah pada informasi yang sumbernya itu punya kompeten. Kalau soal gempa dan tsunami bisa ditanyakan ke BMKG, kalau bencana lainnya bisa ke BPBD atau instansi berwenang lainnya,” paparnya.

Sejumlah pasien di Rumah Sakit Alfatah Ambon terpaksa dirawat di halaman Masjid Raya Alfatah akibat gempa bumi yang mengguncang kota Ambon, Selasa malam (31/10/2017). Selain di rumah sakit Al Fatah pasien di rumah skait dr Latumeten juga ikut dikeluarkan saat gempa terjadiKOMPAS.com/Rahmat Rahman Patty Sejumlah pasien di Rumah Sakit Alfatah Ambon terpaksa dirawat di halaman Masjid Raya Alfatah akibat gempa bumi yang mengguncang kota Ambon, Selasa malam (31/10/2017). Selain di rumah sakit Al Fatah pasien di rumah skait dr Latumeten juga ikut dikeluarkan saat gempa terjadi
Dia pun menanggapi kepanikan warga pascagempa beruntun yang terjadi semalam. Saat itu ribuan warga dari berbagai penjuru di Ambon khususnya yang tinggal di dataran rendah memilih mengungsi dan tidur di tempat terbuka.

Padahal BMKG telah merilis kalau gempa tersebut tidak menimbulkan tsunami. “Itu karena masyarakat kita lebih cepat mempercayai isu, sehingga kondisinya seperti itu,” ujarnya.

(Baca juga : Takut Gempa Susulan, Warga Kota Ambon Pilih Tidur di Lapangan Bola)

Sebelumnya, Gubernur Maluku, Said Assagaff juga telah mengimbau kepada warga kota Ambon agar tidak mempercayai sejumlah informasi hoaks yang sengaja disebarkan pihak-pihak tidak bertanggungjawab.

Gempa beruntun yang mengguncang Kota Ambon dan sekitarnya pada Selasa malam menyebabkan sejumlah fasilitas publik rusak seperti Bandara Pattimura, Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura, dua sekolah dan pusat perbelanjaan Maluku City Mall.

Gempa yang dirasakan sangat kuat itu juga menyebabkan warga yang panik langsung berhamburan dari rumah mereka. Warga bahkan memilih tidur di lapangan dan juga rumah ibadah karena takut genpa susulan dan tsunami. 

Kompas TV Setidaknya terjadi lima kali gempa pada Selasa (31/10) malam. Rata - rata gempa bermagnitudo 5.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com