BANDUNG, KOMPAS.com - Lingkaran Survey Indonesia (LSI-Denny JA) merilis hasil survei terbaru Pilkada Jawa Barat 2018. Ada 19 bakal calon wakil gubernur Jawa Barat yang disurvei.
Survei tertinggi diperoleh Aa Gym dengan elektabilitas 14,9 persen. Lalu Dessy Ratnasari 12 persen, Uu Ruzhanul Ulum 10,1 persen, Rieke Dyah Pitaloka 9,8 persen, dan Puti Guntur Soekarnoputri 5,5 persen.
Kemudian ada Bima Arya 3,9 persen, Taufik Hidayat 3,6 persen, dan Aceng Fikri 3 persen. Sementara elektabilitas 11 bakal calon wagub Jabar lainnya berada di kisaran satu persen.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jawa Barat Ahmad Syaikhu yang digadang-gadang bakal mendampingi Deddy Mizwar dalam Pilkada Jabar 2018 memiliki elektabilitas rendah, yakni 1,8 persen.
(Baca juga: Demi Tingkatkan Elektabilitas di Jabar, Ahmad Syaikhu Minta Bantuan Heryawan)
Meski terbilang rendah, Syaikhu mengaku masih bersyukur dengan hasil tersebut. Pasalnya, selama ini namanya belum pernah masuk dalam survei manapun.
"Tentu bersyukurnya dari dulu enggak masuk perhitungan survei sekarang sudah dimasukkan," kata Syaikhu di Bandung, Senin (9/10/2017).
Pria yang juga Wakil Wali Kota Bekasi ini menambahkan, lantaran baru kali ini masuk survei, wajar jika hasil survei menunjukkan angka di sekitaran satu persen.
"Tentu kita akan mencari survei-survei pembanding. Kita harapkan ada juga lembaga survei lainnya menampilkan angka-angkanya," tuturnya.
Untuk meningkatkan elektabilitas, Syaikhu mengaku mendapat tugas dari Tim Pemenangan Wilayah (TPW) untuk lebih gencar bersafari keliling Jawa Barat.
"Salah satu keputusan TPW, saya diminta keliling ke seluruh kelompok di Jawa Barat. Baru 14 kota/kabupaten yang saya datangi," ucapnya.
(Baca juga: PKS Klaim Popularitas Ahmad Syaikhu Naik setelah Ditolak Gerindra)
Syaikhu menargetkan, akhir November 27, kabupaten/kota di Jawa Barat kelar ia kunjungi. Setelah itu, baru DPW PKS Jabar melakukan survei untuk mengetahui tingkat elektabilitas terakhir Ahmad Syaikhu.
"Kita akan lakukan sendiri survei oleh PKS di mana kita meyakini bahwa ini survei betul-bbetul tidak ada politisasi nilai angka hasil surveinya.
Terkini Lainnya
Terpopuler
Now Trending
