Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikah di Yogyakarta, Pelaminannya Mobil Damkar, Maharnya Teks Pancasila

Kompas.com - 26/09/2017, 12:34 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

Terkait mahar berupa teks Pancasila, Ryan mengatakan, hal itu memang menjadi syarat utama pernikahan massal gratis ini. Harapannya, kata dia, pasangan yang menikah tersebut bisa mengamalkan dan mempraktikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila usai menikah nanti.

“Sebelum menikah, kami bekali mereka dengan kursus secara agama, sosial dan manajemen keuangan. Tapi kami juga bekali mereka nilai-nilai Pancasila, harapannya, pasangan ini memiliki jiwa Pancasila dan kelak bisa mendidik anak-anaknya dengan ideologi Pancasila,” kata Ryan.

Sementara itu, alasan mempelai pria membaca Pancasila sebelum ijab kabul, lanjut Ryan, adalah agar sang suami tidak hanya berjanji membina rumah tangga dengan istrinya, tetapi juga mengamalkan Pancasila di dalam kehidupannya.

Sebagai tanda pun setiap pasangan yang menikah tersebut berikan cincin kawin yang didesain spesial.

“Cincin ini terukir nama juga terukir Pancasila yang akan melekat di jari mereka sepanjang hayat,” kata Ryan.

(Baca juga: Sekilas Suasana Pengumuman Pernikahan Kahiyang Ayu di Rumah Jokowi)

Adapun dipilihnya mobil damkar sebagai pelaminan, Ryan mengaku ada alasan khusus. Menurut dia, pemadam kebakaran itu memiliki slogan 'pantang pulang sebelum padam' yang dinilai memiliki keterkaitan dengan tujuan dari diadakan pernikahan dan kondisi masyarakat saat ini.

“Nah sekarang ini banyak masyarakat galau terhadap sikap nasionalisme, Pancasila dan galau kalau mau menikah. Nah kami dengan menikah di atas mobil ini bisa memadamkan kegalauan masyarakat ini. Dalam artian mereka bisa menikah secara resmi dan memiliki sikap nasionalisme dengan membaca dan mengamalkan Pancasila,” kata Ryan.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan, nikah massal dengan mahar teks Pancasila itu merupakan momentum langka dan istimewa. Selain maharnya yang tak biasa, pernikahan tersebut diadakan di tengah-tengah Malioboro yang merupakan ikon Kota Yogyakarta.

“Dan yang paling penting kita tahu yang menikah itu janji suci dalam ikatan yang suci dan sah,” kata Heroe.

Heroe mengatakan, nikah massal bukan tersebut hal yang pertama kali dilakukan di Kota Yogyakarta. Menurutnya, pernikahan massal itu merupakan salah satu upaya untuk mendorong minat masyarakat untuk berwisata ke Kota Yogyakarta.

“Kami terus mendorong kelompok masyarakat di Kota Yogyakarta melakukan acara atau event unik. Harapannya, setiap event dan momen yang diadakan itu melahirkan ikon baru di Kota Yogyakarta,” kata Heroe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com