Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geram, Warga di Kota Bekasi Usir Pemilik Situs Nikah Siri

Kompas.com - 24/09/2017, 13:40 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Aris Wahyudi (49), pemilik situs www.nikahsirri.com yang kantornya berada di Perumahan TNI AU Angkasa Puri, Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi, diusir warga.

Warga geram dengan adanya alamat kantor admin situs nikah siri di wilayah mereka.

"Kalau dia tidak mau mengubah alamat kantor itu dari lingkungan ini, ya warga minta dia pindah ke daerah lain," kata Ketua RW setempat, Catur Nur Setiadi (53) pada Sabtu (23/9/2017).

Catur mengatakan, warga merasa tercoreng dengan adanya pemasangan alamat rumah setempat sebagai kantor situs nikahsirri.com.

Sebab situs tersebut menyediakan jasa pernikahan secara siri secara gamblang. Bahkan, pemilik akun, Aris Wahyudi menyediakan jasa lelang keperawanan bagi kaum perempuan yang ingin dipinang oleh laki-laki secara siri.

"Kami tetap tidak setuju bila ada kantor seperti itu di sini," tandas Catur.

Munculnya situs www.nikahsirri.com yang menawarkan paket pernikahan siri secara online menjadi perbincangan publik beberapa hari belakangan.

Situs ini menawarkan kepada klien baik pria maupun wanita yang ingin mencari pasangan secara mudah dan penuh kepastian.

Baca juga: KPAI Sebut Situs Nikah Siri Perdagangan Manusia Gaya Lama yang Dimodifikasi

Saat pertama kali membuka situs itu, ada tampilan seorang perempuan cantik dan tulisan "Nikah siri, Mengubah Zina Menjadi Ibadah".

Bahkan sang calon yang hendak menikah siri bisa melihat dan mencari pasangannya untuk dinikahi.

"Pada prinsipnya di dunia ini seperti lelang. Pria yang tampan akan dipilih oleh wanita untuk dijadikan suami," kata Aris Wahyudi kepada Wartakotalive.com saat ditemui di rumahnya, Perumahan Angkatan TNI AU Angkasa Puri, Jatiasih, Kota Bekasi, Sabtu (23/9/2017).

Aris juga menganggap, program nikah siri yang digagasnya itu sangat berbeda dengan pelacuran. Sistem pelacuran, kata dia, nilai uang yang diberikan ditentukan oleh mucikari dan perempuan yang dipilih dipaksa harus melayani.

"Kalau ini terserah antara kedua belah pihak. Kalau pihak yang dipilih menolak, justru nanti rating (peringkat) mereka di situs akan turun," ujar Aris.

Menurut dia, pihaknya hanya menjadi fasilitator bagi pria maupun wanita yang ingin mencari pasangan. Ada dua kategori bagi pengguna akun ini, yaitu mitra (pihak yang akan dipilih) dan klien (pihak yang akan memilih pasangan).

Kategori mitra tidak selalu melekat pada kaum perempuan, tapi bisa juga laki-laki yang ingin mencari pasangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com