Salin Artikel

Geram, Warga di Kota Bekasi Usir Pemilik Situs Nikah Siri

Warga geram dengan adanya alamat kantor admin situs nikah siri di wilayah mereka.

"Kalau dia tidak mau mengubah alamat kantor itu dari lingkungan ini, ya warga minta dia pindah ke daerah lain," kata Ketua RW setempat, Catur Nur Setiadi (53) pada Sabtu (23/9/2017).

Catur mengatakan, warga merasa tercoreng dengan adanya pemasangan alamat rumah setempat sebagai kantor situs nikahsirri.com.

Sebab situs tersebut menyediakan jasa pernikahan secara siri secara gamblang. Bahkan, pemilik akun, Aris Wahyudi menyediakan jasa lelang keperawanan bagi kaum perempuan yang ingin dipinang oleh laki-laki secara siri.

"Kami tetap tidak setuju bila ada kantor seperti itu di sini," tandas Catur.

Munculnya situs www.nikahsirri.com yang menawarkan paket pernikahan siri secara online menjadi perbincangan publik beberapa hari belakangan.

Situs ini menawarkan kepada klien baik pria maupun wanita yang ingin mencari pasangan secara mudah dan penuh kepastian.

Saat pertama kali membuka situs itu, ada tampilan seorang perempuan cantik dan tulisan "Nikah siri, Mengubah Zina Menjadi Ibadah".

Bahkan sang calon yang hendak menikah siri bisa melihat dan mencari pasangannya untuk dinikahi.

"Pada prinsipnya di dunia ini seperti lelang. Pria yang tampan akan dipilih oleh wanita untuk dijadikan suami," kata Aris Wahyudi kepada Wartakotalive.com saat ditemui di rumahnya, Perumahan Angkatan TNI AU Angkasa Puri, Jatiasih, Kota Bekasi, Sabtu (23/9/2017).

Aris juga menganggap, program nikah siri yang digagasnya itu sangat berbeda dengan pelacuran. Sistem pelacuran, kata dia, nilai uang yang diberikan ditentukan oleh mucikari dan perempuan yang dipilih dipaksa harus melayani.

"Kalau ini terserah antara kedua belah pihak. Kalau pihak yang dipilih menolak, justru nanti rating (peringkat) mereka di situs akan turun," ujar Aris.

Menurut dia, pihaknya hanya menjadi fasilitator bagi pria maupun wanita yang ingin mencari pasangan. Ada dua kategori bagi pengguna akun ini, yaitu mitra (pihak yang akan dipilih) dan klien (pihak yang akan memilih pasangan).

Kategori mitra tidak selalu melekat pada kaum perempuan, tapi bisa juga laki-laki yang ingin mencari pasangan.

Setiap klien diwajibkan minimal membeli satu koin mahar seharga Rp 100.000 lewat transfer rekening bank milik Aris.

Klien lalu menyerahkan bukti pembayaran lewat aplikasi WhatsApp ke nomor ponsel Aris.
Secara otomatis, klien akan memperoleh akun dan kata kunci untuk masuk ke situs tersebut. Koin mahar berlaku seumur hidup dan dapat diwariskan serta diperjualbelikan.

Untung 20 persen

Aris tidak menampik, dirinya mengambil keuntungan dalam bisnis nikah siri ini.
Menurut dia, pengelola akun berhak memperoleh sekitar 10 sampai 20 persen dari nilai mahar yang diberikan klien kepada mitra (peserta nikah siri), karena telah mendirikan akun itu.

"Kalau klien memberikan koin mahar sebanyak 500 (setara Rp 5 juta) ke mitra, kami akan mengambil 20 persen dari nilai mahar. Sementara sisanya 80 persen diserahkan ke pihak mitra," kata Aris.

Berita ini sudah ditayangkan di Tribunnews.com, Minggu 24 September 2017 dengan judul Warga Bekasi Usir Pemilik Situs Nikah Siri

https://regional.kompas.com/read/2017/09/24/13401551/geram-warga-di-kota-bekasi-usir-pemilik-situs-nikah-siri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke