Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurul Arifin Fokus Cari Pendamping untuk Pilkada Kota Bandung

Kompas.com - 20/09/2017, 18:17 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Bakal calon Wali Kota Bandung dari Partai Golkar, Nurul Arifin tengah mencari calon wakil wali kota untuk mendampinginya di Pilkada Kota Bandung 2018.

Sebelumnya, Nurul mengklaim telah mengantongi surat keputusan dari DPP Partai Golkar yang mengutusnya untuk maju di Pilkada Kota Bandung. Atas dasar itulah Nurul kian aktif bergerak untuk mencari calon wakilnya.

"Jadi tinggal menentukan saja siapa calon wakilnya karena memang semuanya itu tinggal ketuk palu. Sekarang lebih ke tahap dua (setelah sosialisasi) yang lebih strategis yaitu menentukan pasangan calon wakil," ucap Nurul di Bandung, Rabu (20/9/2017).

Nurul pun kini tengah membuka pintu komunikasi dengan partai lain untuk membangun poros koalisi di Pilkada Bandung. Ia menargetkan, banyak parpol yang bergabung untuk memperkuat dukungan.

(Baca juga: Nurul Arifin: Calon Wali Kota Bandung Tidak Berubah, Sudah Pasti Saya)

"Saya juga masih membuka komunikasi dengan partai lain karena lebih banyak yang bersatu berkoalisi lebih bagus. Jadi kerja nanti di pemerintahan lebih mudah dengan dukungan banyak parpol," katanya.

"Koalisi masih belum bulat tapi akan ada koalisi dengan minimal empat partai bayangan saya. Soalnya saya tidak ingin menutup komunikasi dengan partai lain. Jadi lebih banyak, lebih baik," tambahnya.

Nurul yang juga menjabat Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar itu mengatakan, sikap pengurus pusat terhadap peta politik di Bandung masih cenderung cair.

Itu artinya, besar kemungkinan koalisi di Bandung tak terpengaruh dengan dinamika politik di Jawa Barat.

"Saya belum bisa mengatakan karena ini kewenangan DPP untuk menjelaskan Pilkada Jabar ini. Yang saya tahu saja untuk Kota Bandung kami tidak bisa mengintervensi sesuai dengan keinginan kami. Tapi kelihatannya memang karena masih cair mereka juga masih bersimulasi. Saya lihat petanya masih terus dilakukan seperti ini," jelasnya. 

Kompas TV Maraknya kepala daerah tertangkap korupsi membuat mendagri mewanti – wanti pejabat yang hendak bertarung lagi di Pilkada
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com