Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditolak Jadi Pembicara di Unla Bandung, Nurul Arifin Merasa Dilecehkan

Kompas.com - 20/09/2017, 15:47 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Politisi Partai Golkar Nurul Arifin meradang setelah ditolak menjadi pembicara dalam kegiatan masa pengenalan lingkungan (Mepeling) Fakultas Ekonomi Universitas Langlangbuana (Unla) Bandung, Selasa (20/9/2017) siang.

Nurul yang sedianya diundang Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unla ditolak lantaran dianggap membawa materi bermuatan politik. Nurul sendiri memang sudah diketahui bakal mencalonkan diri di Pilkada Kota Bandung 2018 mendatang.

"Ini pelecehan intelektual. Ini kan mereka yang minta, dan saya sudah membuat presentasi sesuai dengan apa yang mereka inginkan," kata Nurul kepada wartawan di kawasan Jalan Riau.

Nurul pun membantah jika ia membawa materi bermuatan politis. Nurul mengaku bukan kali pertama menjadi pembicara di acara kampus. Ia pun sudah paham jika kampus harus steril dari aktivitas politik.

(Baca juga: Maju Pilkada Bandung, Nurul Arifin Diberi Waktu Dua Bulan Cari Wakil)

"Saya tahu kampus, tempat pendidikan dan tempat ibadah tidak boleh jadi tempat kampanye. Saya orang politik. Tapi pada saat ke sana saya tidak sedang kampanye. Dan memberi materi pun bukan pertama bagi gue," ucap Nurul dengan nada ketus.

Nurul yang juga menjabat Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar itu mengaku heran dengan alasan pihak kampus yang tak mengetahui ada kegiatan mahasiswa yang mengundang tokoh politik.

Dalam acara itu, pihak BEM juga mengundang politisi PDI-P Adian Napitupulu. Namun, Adian berhalangan hadir.

"Gak mungkin mahasiswa buat acara tanpa sepengetahuan pihak kampus. Setiap aktivitas internal kampus pasti diketahui pihak rektorat dan itu ada tembusan. Saya tidak tahu ada intervensi dari mana," sesalnya.

"Saya tidak berharap lagi diundang Unla, cukup. Untuk kampus lain oke, selama tidak berbicara politik, daripada saya disemprot oleh petugas pengawal pemilu. Saya hanya menyesalkan ketidakprofesionalan mereka," tegasnya.

(Baca juga: Nurul Arifin Maju Pilwakot Bandung, Golkar-Hanura Intens Komunikasi)

Sementara itu, Teguh Rizki selaku Staf Humas Unla membenarkan penolakan tersebut. Sebab, jajaran rektorat tak pernah mendapat pemberitahuan soal acara tersebut.

"Tadi Mbak Nurul ke sini untuk hadiri seminar, diundang anak Ekonomi. Beliau hadir cuma ketua BEM gak konfirmasi dulu ke rektorat. Tadi cuma sebentar kok, pas ditolak oleh Wakil Rektor III, pulang lagi," ucap Teguh saat ditemui di Kampus Unla, Jalan Karapitan.

"Dari pihak Mbak Nurul sendiri dia gak tahu menahu. Memang ada kesalahpahaman antara pihak BEM dengan universitas," ujarnya.

Teguh pun tak menampik jika penolakan itu didasari kekhawatiran adanya materi bermuatan politik yang dibawakan Nurul.

"Soalnya kan Nurul lagi mencalonkan, takutnya ada unsur politik. Iya, meski Mbak Nurul bilang bukan unsur kampanye, tapi kan melihat sisi luarnya dia sedang melakukan itu. Mungkin sedikit banyak pasti ada saja," tuturnya.

Teguh menambahkan, hingga saat ini pihak rektorat belum memberi sikap terkait hal itu, termasuk upaya permintaan maaf.

"Belum kepikir ke sana mengingat ini masa orientasi. Tapi nanti bisa dikoordinasikan dengan wakil rektor mau gimana ke depannya. Kebetulan rektor juga tidak ada (di kampus)," jelasnya.

Kompas TV Nurul Arifin Kaget Setya Novanto Ditetapkan Tersangka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com