Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bernama SBY, Siswa SMP Ini Dapat Beasiswa dari Politisi Demokrat

Kompas.com - 18/09/2017, 08:53 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

SINGKAWANG, KOMPAS.com - Mata SBY terlihat berkaca-kaca. Sesekali terlihat bibir siswa kelas 7 SMP Negeri 4 Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat ini bergetar.

Di hadapan ribuan warga, kader dan simpatisan Partai Demokrat (PD) yang tumpah ruah memenuhi Stadion Kridasana Singkawang, SBY menerima beasiswa pendidikan dari anggota Komisi III DPR RI asal Kalimantan Barat, Erma Suryani Ranik karena namanya sama dengan nama panggilan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Beasiswa tersebut diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca IP Pandjaitan dan Erma Suryani Ranik di sela rangkaian acara pelantikan ketua dan pengukuhan pengurus DPD PD Kalimantan Barat serta HUT PD ke 16, Minggu (17/9/2017) siang.

SBY. Ya, nama siswa berusia 14 tahun ini memang hanya terdiri tiga huruf saja. Bukan singkatan, bukan pula ejaan. Nama tersebut diberikan oleh sang ayah, Rupinus Lancit dan ibunya, Kristina Sion bertepatan dengan pelantikan SBY sebagai presiden keenam Republik Indonesia pada tahun 2004 silam.

"Waktu itu dia lahir pas pelantikan Pak SBY sebagai presiden," ungkap Lancit yang ditemui usai penyerahan beasiswa untuk anaknya itu.

SBY sendiri merasa bangga menyandang nama tersebut. Tak pernah sedikit pun ia merasa malu dengan nama pemberian orangtuanya itu.

"Teman-teman di sekolah panggil SBY, guru juga panggil SBY. Ndak ada yang ngolok (ngejek)," ucap SBY dengan logat khas Dayak yang kental.

Baca juga: Telepon dari Singapura, SBY Sapa Masyarakat dan Kader Demokrat Kalbar

SBY pun mengaku senang dengan beasiswa yang diterimanya itu. Beasiswa itu akan diberikan pada saat ia nanti melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan di perguruan tinggi. Dia juga menerima buku-buku pengetahuan dan ensiklopedi serta sejumlah uang untuk membantu biaya pendidikan saat ini yang dititipkan kepada sang ayah.

Bercita-cita menjadi guru

Anak ke-9 dari-12 bersaudara ini punya cita-cita sebagai seorang guru. Sebuah cita-cita yang tak muluk bagi seorang anak yang berasal dari pedalaman.

"Cita-cita saya sih mau jadi guru, tapi belum tahu tercapai ndak. Semoga tercapai. Saya mau rajin belajar," ungkap SBY.

Sementara itu, Erma Suryani Ranik mengungkapkan, cita-cita SBY sebagai guru bukan tanpa alasan. Kondisi kekurangan tenaga pengajar di pedalaman menjadi pemicu keinginan SBY menjadi guru.

"Di saat anak-anak di kota mungkin punya cita-cita jadi pilot, dokter atau lainnya, SBY punya keinginan menjadi guru. Ternyata di tempat dia, banyak anak putus sekolah, karena tidak banyak tersedia tenaga guru di pedalaman," ungkap Erma Ranik.

Erma Ranik sendiri awalnya tidak percaya ketika mendapat informasi adanya anak bernama SBY ini. Info tersebut awalnya ia dapatkan dari ketua DPC PD Kabupaten Ketapang. Karena saat itu SBY yang berasal dari Kecamatan Aur Kuning, Kabupaten Ketapang, menempuh pendidikan sekolah dasar di kampungnya.

Selesai sekolah dasar, SBY kemudian melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 4 Nanga Mahap di Kabupaten Sekadau, karena memang jaraknya lebih dekat dari kampungnya jika dibandingkan ia harus bersekolah di Kabupaten Ketapang.

Erma Ranik kemudian meminta anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari Partai Demokrat untuk melacak keberadaan SBY.

"Saya awalnya tidak percaya namanya SBY. Mungkin saya pikir namanya Susilo Bambang apa gitu ya, tapi ternyata memang namanya benar-benar hanya tiga huruf saja. S,B dan Y," papar Erma Ranik.

SBY, menurut Erma Ranik merupakan sosok anak yang berani tampil dan prestasi belajar di sekolah pun bagus. SBY juga tidak malu menyandang nama SBY, karena menurutnya biasanya anak-anak tertentu yang diberi nama besar itu malu dan tidak percaya diri.

"Tapi anak ini tidak malu dan berani tampil, prestasi di sekolah juga bagus. Dia membaca teks Pancasila saat upacara 17 Agustus. Begitu mendapat informasi tersebut, saya putuskan untuk mengusulkan memberikan beasiswa," jelas Erma.

Baca juga: Hinca Panjaitan: Masih Ingat Program Pak SBY?

Beasiswa yang diberikan tersebut akan diberikan pada saat SBY kelak menempuh jenjang pendidikan di perguruan tinggi. Karena menurut Erma Ranik, untuk SD, SMP dan SMA tidak terlalu berat biayanya di daerah.

"Sengaja diberi beasiswa kuliah, karena kalau SD, SMP dan SMA itu tidak terlalu berat, kita masih bisa anggap ringan lah. Tapi kuliah ini yang berat, apalagi SBY punya cita-cita sebagai guru," katanya.

Erma Ranik berharap kelak beasiswa yang diberikan tersebut benar-benar dimanfaatkan dengan baik, sehingga SBY bisa mencapai cita-citanya dan setidaknya bisa lebih baik dari keadaan orangtuanya saat ini.

Sebelumnya, beasiswa untuk SBY ditulis berasal dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Sebenarnya, beasiswa tersebut dari anggota Komisi III DPR RI, Erma Suryani Ranik. Redaksi minta maaf dan sudah memperbaiki kesalahan ini. Terima kasih.

Kompas TV Santunan tunai kecelakaan kerja sebesar Rp 85 juta diberikan dengan beasiswa untuk anak almarhumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com