KOMPAS.com - Sinar laser berwarna merah merajah pigmen kulit Ucu (30), meretas gumpalan tinta tato di bawah kulit ari yang telah melekat di punggungnya sejak empat tahun lalu.
Ucu mencoba untuk menenangkan diri. Namun, tangannya kerap meremas celana jins biru yang ia kenakan untuk melampiaskan rasa sakit.
Pria asal Kabupaten Bandung itu membulatkan tekad untuk menghapus seni rajah tubuh yang telah menyatu dengan dagingnya. Upaya membersihan tubuhnya menjadi langkah awal untuk menempuh jalan hidup yang lebih baik atau berhijrah.
Keinginan untuk berhijrah mempertemukan Ucu dengan Komunitas Dakwah dan Sosial (Kodas). Salah satu panitia lokal kegiatan 'Tattoo Removal Program to a Better Life'.
(Baca juga: Ingin Menghapus Tato? Begini Caranya)
Kamis (14/9/2017) siang, komunitas Kodas kembali melakukan pelayanan hapus tato gratis di salah satu kafe di kawasan Cikutra, Bandung. Ucu hadir bersama puluhan orang lainnya untuk menempuh rangkaian penghapusan tato di punggungnya.
"Dulu prosesnya (bertato) karena untuk gaya saja, pengaruh lingkungan juga. Tapi makin ke sini jadi ganjalan juga. Dalam hati kecil ada yang gak bersih dalam diri, empat tahun tato di punggung," ucap Ucu.
Ucu berkisah, niatnya untuk menghapus tato sudah sejak beberapa bulan lalu. Bahkan Ucu sempat ingin menghapus tatonya dengan cara 'marusak' tubuhnya dengan air keras.
"Sebetulnya sudah lama (ingin hapus tato) sampai mau pake asam sulfat. Karena saya sudah niat sesakit apapun harus dihilangkan. Saya iseng buka Instagram ternyata nemu gerakan ini," tutur pria berkacamata itu.
Tinta tato memang tidak bisa hilang secara instan. Butuh minimal empat hingga 10 proses penghilangan untuk mencapai tingkat 100 persen bebas dari tinta tato. Ucu pun sudah dua kali mengikuti program itu.
Tahapan panjang harus ditempuh Ucu untuk membersihkan tubuhnya dari tinta tato. Ucu tegas mengatakan, menghapus tato lebih sakit dari membuat tato.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.