Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Hapus Tato Gratis, Menghapus Tinta dengan Doa

Kompas.com - 14/09/2017, 20:37 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

KOMPAS.com - Sinar laser berwarna merah merajah pigmen kulit Ucu (30), meretas gumpalan tinta tato di bawah kulit ari yang telah melekat di punggungnya sejak empat tahun lalu.

Ucu mencoba untuk menenangkan diri. Namun, tangannya kerap meremas celana jins biru yang ia kenakan untuk melampiaskan rasa sakit.

Pria asal Kabupaten Bandung itu membulatkan tekad untuk menghapus seni rajah tubuh yang telah menyatu dengan dagingnya. Upaya membersihan tubuhnya menjadi langkah awal untuk menempuh jalan hidup yang lebih baik atau berhijrah.

Keinginan untuk berhijrah mempertemukan Ucu dengan Komunitas Dakwah dan Sosial (Kodas). Salah satu panitia lokal kegiatan 'Tattoo Removal Program to a Better Life'.

(Baca juga: Ingin Menghapus Tato? Begini Caranya)

 

Kamis (14/9/2017) siang, komunitas Kodas kembali melakukan pelayanan hapus tato gratis di salah satu kafe di kawasan Cikutra, Bandung. Ucu hadir bersama puluhan orang lainnya untuk menempuh rangkaian penghapusan tato di punggungnya.

"Dulu prosesnya (bertato) karena untuk gaya saja, pengaruh lingkungan juga. Tapi makin ke sini jadi ganjalan juga. Dalam hati kecil ada yang gak bersih dalam diri, empat tahun tato di punggung," ucap Ucu.

Ucu berkisah, niatnya untuk menghapus tato sudah sejak beberapa bulan lalu. Bahkan Ucu sempat ingin menghapus tatonya dengan cara 'marusak' tubuhnya dengan air keras.

"Sebetulnya sudah lama (ingin hapus tato) sampai mau pake asam sulfat. Karena saya sudah niat sesakit apapun harus dihilangkan. Saya iseng buka Instagram ternyata nemu gerakan ini," tutur pria berkacamata itu.

Tinta tato memang tidak bisa hilang secara instan. Butuh minimal empat hingga 10 proses penghilangan untuk mencapai tingkat 100 persen bebas dari tinta tato. Ucu pun sudah dua kali mengikuti program itu.

Tahapan panjang harus ditempuh Ucu untuk membersihkan tubuhnya dari tinta tato. Ucu tegas mengatakan, menghapus tato lebih sakit dari membuat tato.

"Rasanya seperti distrum tapi ini panas. Betul, menghapus tato lebih sakit dari membuat, karena kan tahapannya berkali-kali," katanya.

Menghapus tato membuat Ucu lebih optimistis menata hidup. "Saya hanya ingin lahir bersih dan saat dimandikan pun (meninggal) dalam keadaan bersih juga," ungkapnya.

Program hapus tato gratis itu digagas oleh Ahmad Zaki, salah seorang aktivis sosial. Pelepasan tato pertama kali ia tawarkan untuk kalangan anak jalanan. Gerakan yang dirintis di kawasan Tangerang, kini sudah merambah ke kota lain seperti Bandung, Yogyakarta, hingga Bali.

Hapalan Al Quran

Rifki Saiful Rohman, salah seorang pantia kegiatan mengatakan, hapus tato gratis merupakan program untuk memfasilitasi orang bertato yang ingin mendekatkan diri kepada sang pencipta. Cukup mudah bagi orang yang ingin berhijrah untuk melepas tato.

Halaman:



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com