Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 dari 18 Kecamatan di Gunungkidul Kekeringan

Kompas.com - 06/09/2017, 18:18 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kekeringan di wilayah Gunungkidul, Yogyakarta, semakin meluas. Tercatat dari 18 kecamatan, sudah 11 kecamatan yang mengalami kekeringan.

Dari 11 kecamatan, 8 kecamatan mengajukan droping air. Sedangkan tiga kecamatan yang terakhir mengalami kekeringan tidak mengajukan droping air. Krisis air di tiga kecamatan tersebut masih bisa ditangani oleh masing-masing kecamatan.

BPBD Gunungkidul mencatat, 8 kecamatan yang mendapat droping air yakni Rongkop, Paliyan, Panggang, Girisubo, Purwosari, Tepus, Tanjungsari, dan Nglipar. Sedangkan tiga kecamatan tambahan yaitu Patuk, Ponjong, dan Ngawen.

Camat Patuk, Haryo Ambar Suwardi menyampaikan, beberapa desa di wilayahnya sudah mengalami kekeringan yaitu Desa Terbah, Beji, Ngoro-Oro, Patuk, Nglegi, Pengkok.

(Baca juga: Bencana Kekeringan, Warga di Ponorogo Jalan Kaki 2 Km Cari Air Bersih)

 

"Sejak Sepekan ini kami sudah droping rata-rata empat tangki per hari. Kami memiliki tangki satu buah," ujarnya saat dihubungi Rabu (6/9/2017).

Sebenarnya, sambung Haryo, wilayahnya tak kekurangan air. Tetapi, sejak gempa bumi 2006 melanda Yogyakarta, sejumlah sumber mata air mengalami kekeringan.

Untuk mengatasi kekeringan, pemerintah sudah membuat sumur bor dan masyarakat menjalankan spamdes. "Jika nanti sudah kemarau panjang, kami akan berkoordinasi dengan BPBD, untuk sementara masih kita tangani mandiri," ucapnya.

Sementara itu, Camat Ponjong Sukis Hariyanto mengatakan, saat ini ada empat desa di wilayahnya yang kesulitan air bersih. Keempat desa tersebut yakni Desa Tambakromo, Sumbergiri, Kenteng, dan Sawahan.

"Anggarkan (droping) Rp 96 juta untuk mengatasi kekeringan. Sekitar 400 tangki air yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan air tahun ini," tuturnya.

(Baca juga: Kekeringan, Warga Angkut Air Lintasi Pegunungan Sejauh 1 Kilometer)

 

Untuk Kecamatan Ngawen, sambung Sukis, sudah mengajukan bantuan air bersih ke Dinas Sosial Provinsi DIY, beberapa waktu lalu.

"Di wilayah kami ada tiga desa yang mengalami kekeringan. Tiga desa ini meliputi Tancep, Jurangjero, dan Sambirejo yang lokasinya berada di wilayah perbatasan dengan Jawa Tengah," kata Sekretaris Camat Ngawen, Esi Suharto.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Gunungkidul, Sutaryono menyebut, ada delapan kecamatan yang terdampak kekeringan. Dari jumlah tersebut, BPBD melaksanakan droping untuk 122 dusun di 22 desa.

Sampai saat ini sudah lebih dari 1.500 tangki air yang sudah disalurkan ke masyarakat. "Total yang disuplai air bersih dari BPBD ada 39.534 jiwa," pungkasnya.

Kompas TV Warga Banyumas Kesulitan Air Bersih Akibat Kemarau Panjang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com