Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Menista Agama, Lagu "Surga di Mana" Dilarang Diputar di Maumere

Kompas.com - 11/08/2017, 11:02 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

MAUMERE, KOMPAS.com - Komandan Kodim 1603 Sikka, Letkol Infanteri Abdullah Jamali, meminta masyarakat Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), agar tidak memutar lagu yang berjudul "Surga di Mana", karena lirik lagu tersebut mengandung konten penistaan terhadap agama tertentu.

Jamali mengatakan, beredarnya lagu daerah yang diunggah oleh Maumere Music Channel telah meresahkan masyarakat sehingga pihaknya harus melaksanakan tindakan represif dan preventif untuk mencegah terjadinya instabilitas.

“Pencegahan pertama, dengan kegiatan humanis, yakni aparat pemerintah dari tingkat kecamatan sampai ke desa, terutama para camat, kepala desa dan kapolsek serta danramil masing-masing wilayah, untuk menjaga keamanan wilayahnya dengan melarang masyarakat agar tidak memutar lagi lagu 'Surga di Mana',” kata Jumali kepada Kompas.com, Jumat (11/8/2017) pagi.

Baca juga: Dituduh Menista Agama Kristen dan Yahudi, Ulama Mesir Diadili

Semua pihak, lanjut Jamali, harus menyosialisasikan ke masyarakat agar tidak mudah terprovokasi demi terciptanya toleransi yang selama ini sudah terjalin dengan baik di Kabupaten Sikka.

"Saya meminta masyarakat Sikka untuk tidak memutar lagu dengan judul 'Surga di Mana' demi menjaga keamanaan dan toleransi yang ada di Kabupaten Sikka. Mari kita semua elemen ciptakan suasana yang sejuk dan damai di setiap tempat tinggal kita masing-masing,” imbau Jamali.

Menurut Jamali, lagu tersebut dinyanyikan oleh seorang pria asal Manggarai, namun belum diketahui identitas penyanyi itu.

Baca juga: Survei Media: Isu Penistaan Agama Pengaruhi Persepsi Publik Terhadap Polisi

Berdasarkan data yang didapat Kompas.com, lagu tersebut telah beredar luas melalui YouTube dengan durasi lagu 3 menit 44 detik yang diunggah oleh Maumere Music Channel. Saat ini lagu itu telah ditonton sebanyak 34.740 kali.

Kompas TV Djarot, Gubernur DKI Jakarta - The Interview with Tukul
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com