Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Fidelis dari Dalam Penjara: Sungguh, Saya Tidak Ingin Kehilangan Istri Saya...

Kompas.com - 25/07/2017, 06:12 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

SANGAU, KOMPAS.com - Fidelis Arie Sudewarto (36) yang dijerat kasus kepemilikan 39 batang ganja (cannabis sativa) dan ditahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sanggau menuangkan kisahnya selama berada di Rumah Tahanan Klas IIB Sanggau, Kalimantan Barat.

Berikut kutipan tulisan Fidelis yang diunggah Yohana di akun Facebook-nya pada 20 Juni 2017 yang lalu.

SUARA DARI DALAM PENJARA

#1 Dua hari yang lalu, kondisi kesehatan saya menurun. Kepala sebelah kiri terasa sakit luar biasa. Setelah itu, rasa sakitnya berpindah ke sebelah kanan. Aktivitas menulis saya pun sempat terhenti.

Semenjak berstatus tahanan dan ditahan di Rutan Kelas IIB Sanggau, saya tidak lagi pernah bertemu kedua anak saya. Apa kabarmu, Upen? Apa kabarmu, Samuel? Maafkanlah papamu ini. Doakan supaya mama kalian cepat sembuh. Bagaimana juga kabarmu, Mama? Sudah makankah hari ini? Siapa yang menyuapi?

Ribuan pertanyaan dari curahan perasaan itu bercampur dengan zat kimia organik yang tekun saya pelajari beberapa waktu belakangan ini.

Baca: Di Tahanan, Fidelis Tulis Buku tentang Mengobati Istrinya dengan Ganja

Sementara itu, sebaskom nasi bersama rebusan kangkung atau labu dan sepotong ikan asin atau tempe goreng yang kami santap bersama sambil duduk bersila membentuk lingkaran turut andil sebagai penyebab turunnya kondisi kesehatan saya.

Di dalam Blok B7 yang berukuran ± 5 x 7 meter ini, saya bersama sepuluh orang lainnya terkurung. Dahulu, para penjahat atau pelaku kriminal itu hanya saya lihat di film-film. Namun sekarang, saya hidup, beraktivitas, dan tinggal di antara mereka.

Menurut keterangan pegawai rutan, semenjak Undang-Undang Narkotika gencar diterapkan, sekitar 70% penghuni Rutan ini adalah orang-orang yang terlibat dengan narkoba. Seketika itu, Rutan ini pun menjadi over kapasitas.

Pada mulanya, tidaklah mudah bagi saya untuk berada di Rutan ini. Kondisi lingkungan yang kumuh dan orang-orang yang sebagian besar memiliki tato di tubuhnya adalah pemandangan yang belum pernah saya temui.

Fidelis yang Rawat Istrinya dengan Ganja: I Am a Patient, Not a Criminal

Namun, apa yang saya lihat dengan mata, tidaklah sama dengan apa yang saya rasakan. Dengan ramah, mereka mengajak makan bersama, menawarkan sebatang rokok, membuatkan kopi, bahkan memasak tiga bungkus mie instan yang dibagi rata untuk dimakan bersama sepuluh orang lainnya.

Berbagi cerita dan senda gurau menjadi pengisi waktu untuk kami saling menguatkan dan pasrah menjalani hidup. Dari sekian banyak kasus narkotika yang menjerat mereka, sabu adalah kasus yang paling banyak dan populer.

Dari semua tahanan yang ada di Rutan ini, ganja sudah begitu familier bagi mereka. Namun, peredaran sabu yang begitu mudah membuat mereka beralih. Hal ini pulalah yang menjadikan saya cukup dikenal di kalangan mereka.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com