Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Perjuangan Fidelis Merawat Sang Istri dengan Ganja (Bagian 3)

Kompas.com - 06/04/2017, 07:01 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

SANGGAU, KOMPAS.com - Fidelis Arie Sudewarto (36) hanya bisa pasrah. Sejak petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sanggau menangkapnya pada 19 Februari 2017  karena menanam 39 batang pohon ganja (cannabis sativa), saat itu pula upayanya merawat sang istri, Yeni Riawati, berakhir.

Fidelis, seorang pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau ini menanam ganja untuk mengobati istrinya yang didiagnosa menderita syringomyelia, tumbuhnya kista berisi cairan atau syrinx di dalam sumsum tulang belakang.

(Baca selengkapnya: Akhir Perjuangan Fidelis Merawat Sang Istri dengan Ganja (Bagian 1)

Sejak didiagnosa menderita syringomyelia pada Januari 2016, Yeni dirawat sendiri di rumah oleh Fidelis. Untuk membantunya, setiap hari Fidelis mendatangkan perawat ke rumahnya untuk melakukan perawatan terhadap Yeni.

Selain itu, Fidelis juga melakukan perawatan sendiri dengan menggunakan dua panduan perawatan penderita penyakit syringomyelia dari dua situs milik Amerika Serikat. Dia juga mengumpulkan buku-buku dan literatur tentang ganja. Semua dipelajari Fidelis secara otodidak.

(Baca kisahnya: Akhir Perjuangan Fidelis Merawat Sang Istri dengan Ganja (Bagian 2)

 

Minggu pagi, 19 Februari 2017, dua orang petugas dari BNN Kabupaten Sanggau mendatangi kediaman Fidelis Arie Sudewarto. Rumah itu berada persis di pinggir jalan utama menuju ibukota Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

 

Kakak kandung Fidelis, Yohana LA Suyati sempat menyampaikan kepada petugas BNN bahwa pihak keluarga tidak sanggup untuk merawat Yeni. Bukan karena tidak mau merawat, tapi karena kondisi Yeni yang selalu mendapat perlakuan khusus ketika dirawat Fidelis. 

 

"Di kamar itu sudah dipasang pengatur suhu, kalau kepanasan sedikit saja kulit Yeni itu mengelupas. Pernah suatu waktu listrik mati dan badannya biru semua. Nah yang begitu-gitu itu kan kami (keluarga) tidak mengerti menanganinya. BNN juga gak ngerti, dikiranya hanya sakit ya sakit begitu saja," ujar Yohana. 

 

Yohana pun menyampaikan kepada pihak BNN, apabila Fidelis harus ditahan, pihak keluarga meminta solusi terhadap perawatan Yeni.

 

"Tapi ya solusi dari BNN, Yeni dibawa ke rumah sakit di Sanggau ini semenjak Fidelis ditahan," ujarnya. 

 

Dokumentasi keluarga Kondisi Yeni Riawati, istri Fidelis Arie Sudewarto saat menjalani perawatan di rumah sakit setelah Fidelis ditahan BNN Kabupaten Sanggau.
Terpisahnya antara Yeni dengan sang suami secara otomatis menyebabkan pola perawatan yang dilakukan suaminya selama beberapa bulan terakhir dengan menggunakan ekstrak ganja itu pun terputus.

Perubahan terhadap fisik Yeni pun mulai terlihat pada hari ketiga. Kondisinya berangsur-angsur menurun hingga ajal menjemput.

Meski pasrah dengan proses hukum yang menjerat Fidelis, pihak keluarga pernah mengajukan penangguhan penahanan, supaya Fidelis masih bisa merawat istrinya.

"Itu yang sangat kami sayangkan sebenarnya. Jika memang harus ditahan karena proses hukum ya silahkan, tapi mereka tidak memperhatikan alasannya. Kami pernah mengajukan tahanan supaya Fidelis bisa mengurus istrinya ini, katakanlah status tersangkanya tetap jalan ya, tapi ada yang mengurus Yeni yang sakit ini," ujar Yohana.

"Tapi BNN tidak mau memberi dengan alasan, selama ini di Indonesia tersangka narkoba tidak pernah ada yang jadi tahanan luar," sambungnya. Lanjutkan ke halaman dua

 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com