Seorang polisi berpangkat Brigadir tewas terlindas mobil Fuso, di jalan lintas Bima-Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (23/7/2017). Kecelakaan lalulintas itu terjadi sekitar pukul 14.30 Wita.
Kapolres Bima, AKBP Eka Fatur Rahman mengatakan, kecelakaan bermula saat sepeda motor dinas yang dikendarai Brigadir Adhar melaju dari arah Bima menuju Dompu, dengan kecepatan tinggi.
Namun saat tiba di cabang Monggo, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima dengan kondisi jalan menikung, korban kehilangan kendali lalu tergelincir dan terjatuh ke arah kanan jalan hingga terlindas mobil Fuso yang datang dari arah berlawanan.
"Akibat dari kecelakaan tersebut, korban bersama sepeda motornya berada di bawah kolong mobil Fuso. Korban sendiri bernama Brigadir Adhar (30) yang merupakan anggota Polres Bima Kota,"ungkap Kapolres Eka. (Baca selengkapnya di sini)
Baca juga: Ceceran Solar Kerap Timbulkan Kecelakaan, Polisi Razia Tutup Tangki
4. Kapal Pengangkut Wisatawan Asing Tenggelam di Pulau Komodo
Sebuah kapal pengangkut empat wisatawan asing, tenggelam di sekitar Taka Makasar (dekat Pulau Mawan) Kawasan Balai Taman Nasional Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Mangarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (23/7/2017).
Kepala Kepolisian Resor Manggarai Barat AKBP Supiyanto mengatakan, empat orang wisatawan asing itu berasal dari Amerika Serikat, Inggris, dan Malaysia.
"Kapal yang karam itu tanpa nama jenis 3 GT. Lokasi tenggelamnya di titik koordinat 08'32.979 S , 119'35.821 E. Kapal itu milik William yang merupakan pemilik hotel Seraya," kata Supiyanto Minggu petang. (Baca selengkapnya di sini)
Baca juga: Kapal Berpenumpang 2 Turis Asal Spanyol Karam di Pulau Komodo
5. Inggrid, Gadis Cantik Petani Jamur Punya Mimpi Berdayakan Masyarakat Mokupa
Bermandi keringat sudah menjadi hal biasa bagi Inggrid Worung, gadis 28 tahun asal Mokupa, Kecamatan Tombariri, Minahasa ini.
"Sekarang sudah agak ringan, karena saya sudah punya mesin untuk mencampur limbah kayu, kalau dulu harus pakai sekop," jelas Inggrid saat ditemui di tempat budidaya jamur miliknya, Sabtu (22/7/2017).
Limbah (serbuk) kayu dibutuhkan sebagai media tanam jamur. Serbuk kayu harus disaring untuk mendapatkan ampas atau serbuk yang paling kecil. Dengan mesin yang kini dimilikinya, mengolah serbuk kayu hanya butuh waktu sekitar tiga menit. (Baca selengkapnya di sini)
Baca juga: Budidaya Kepiting Soka Terimpit Peraturan Menteri dan Anjloknya Harga
Bermandi keringat sudah menjadi hal biasa bagi InggridWorung, gadis 28 tahun asal Mokupa, Kecamatan Tombariri, Minahasa ini.
"Sekarang sudah agak ringan, karena saya sudah punya mesin untuk mencampur limbah kayu, kalau dulu harus pakai sekop," jelas Inggrid saat ditemui di tempat budidaya jamur miliknya, Sabtu (22/7/2017).
Baca juga: Budidaya Kepiting Soka Terimpit Peraturan Menteri dan Anjloknya Harga
Limbah (serbuk) kayu dibutuhkan sebagai media tanam jamur. Serbuk kayu harus disaring untuk mendapatkan ampas atau serbuk yang paling kecil. Dengan mesin yang kini dimilikinya, mengolah serbuk kayu hanya butuh waktu sekitar tiga menit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.