Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penganiayaan Berujung Kematian, Seorang Anggota TNI Diperiksa

Kompas.com - 21/07/2017, 22:46 WIB
Muhamad Syahri Romdhon

Penulis

Namun, baru mengucap salam, mengenalkan diri, dan meminta maaf,  S mengaku langsung diseret dan dipukuli sejumlah orang yang ada di tempat.

“Sampai situ saya jam 08.00 pagi, sopir-sopir sudah banyak, (oknum) tentara sudah ada. 'Saya assalamualaikum, saya S yang melempar batu, saya mau minta maaf', tiba-tiba saya langsung diseret, dipukuli berkali-kali, oleh banyak orang, sampai diseret ke belakang. Pakai tangan, pakai balok, dan jempol kaki saya diinjak pakai ujung kursi besi terus diduduki,” ungkap S di ruangan yang juga dipenuhi sejumlah awak media.

Dia mengaku diianiaya sejak tiba hingga sekitar 12.00 WIB. “Mobil (sopir dan kernet) datang, pukul lagi, pukul lagi, pukul lagi hingga selesai sekitar jam 12an. Kemudian saya diantar ke rumah, karena sudah tidak bisa apa-apa pak, muntah-muntah darah,” kata S.

Pasca mendengar kesaksian tersebut, Kamis (20/7/2017), sejumlah awak media berusaha mengonfirmasi pada pihak Datasemen Polisi Militer (Denpom) 3 Cirebon di Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, terkait dugaan keterlibatan oknum TNI pada kasus penganiayaan itu.

Namun, salah satu petugas menyampaikan, belum mengetahui kasus tersebut, dan menyarankan untuk meminta keterangan lebih lanjut pada polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com