NUNUKAN, KOMPAS.com – Hari ini Tim Sosial Kemasyarakatan Malaysia-Indonesia (Sosek Malindo) bertemu di wilayah Outstanding Boundary Problem (OBP) di antara Desa Labang yang berada di Kecamatan Lumbis Ogong dan Bantul yang berlokasi di negara bagian Sabah, Malaysia.
Pertemuan itu untuk membicarakan pembangunan pos terpadu antarkedua negara.
Ketua Sosek Malindo Kalimantan Utara, Janatan Frederik mengatakan, pertemuan tim delegasi dua negara itu hanya akan membahas penentuan titik pembangunan pos bersama.
"Tujuan bersama-sama mengujungi Labang dan Bantul, untuk melihat tempat, menentukan titik koordinat di mana nanti sama-sama membangun pos lintas batas," ujar Janatan, Senin (17/7/2017).
Baca juga: Jembatan Penghubung Antar Desa di Perbatasan Sebatik Ambrol
Tidak adanya pos pengawasan di wilayah perbatasan kedua negara di Kecamatan Lumbis Ogong membuat warga kebanyakan melintas tanpa adanya pengawasan.
Untuk mendapatkan Pas Lintas batas, warga terpaksa harus mengurus di Mansalong, ibu kota Kecamatan Lumbis.
Tidak adanya pos pengawasan di wilayah perbatasan disinyalisasi rawan tindak kejahatan penyelundupan minuman keras dan narkoba.
"Selama ini masyarakat lewat begitu saja, tidak ada pos. Mereka bisa minta lintas batas di Mansalong (ibu kota Kecamatan Lumbis)," jelasnya.
Baca juga: Warga Perbatasan di Sebatik Tak Boleh Lagi Bayar Retribusi Dermaga Pakai Ringgit
Sayangnya, dalam pembicaraan tersebut belum akan dipastikan kapan pelaksanaan pembangunan pos lintas batas terpadu tersebut dimulai.
Untuk perencanaan pembangunannya akan dibicarakan pada pertemuan Sosek Malindo berikutnya.
"Setelah ditentukan nanti di jurnal selanjutnya ada tim yang akan menentukan layak tidaknya dijadikan pos lintas batas,” ucap Janatan Fredrik.