Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Popularitas dan Elektabilitas Ridwan Kamil di Jawa Barat Anjlok

Kompas.com - 05/07/2017, 17:03 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

Kompas TV Survei Elektabilitas Jelang Pilkada Jabar 2018

Namun, yang tertangkap dalam kajian kualitatif Tim Peneliti untuk tingkat elektabilitas ada kecenderungan responden terpengaruh oleh pemberitaan dan informasi terkait dengan diusungnya pencalonan Ridwan Kamil oleh Partai Nasdem sebagaimana tanggapan miring sejumlah netizen

Sementara itu, terkait tingkat popularitas Ridwan Kamil berdasarkan jumlah responden tidak mengalami penurunan yang signifikan. Turunnya persentase popularitas Ridwan Kamil karena bakal calon lainnya, khususnya bakal calon yang empat, mengalami kenaikan. 

“Kenaikan calon yang empat ini, terutama Deddy Mizwar, Iwa Karniwa, dan Dedi Mulyadi karena penggerakan mereka sudah mulai melakukan sosialisasi dalam berbagai bentuk, baik bertatap muka langsung maupun menggunakan media luar ruang, seperti spanduk dan poster,” paparnya.

Adapun nama bakal calon yang persentasenya di bawah lima besar, menurut Agus, mereka dikategorikan sebagai bakal calon wakil gubernur.

Dalam hasil suvei kedua, mereka memiliki tingkat popularitas yang berbeda-beda, yakni Netty Prasetyani Hermawan (3,82 persen), Uu Ruzhanul Ulum (3.40 persen), Tb Hasanuddin (2,36 persen), Puti Guntur Soekarno (2,22 persen), Soetrisno (1,92 persen), Iwan Sulanjana (1,60 persen), Inneu Purwadewi (1,10 persen), Agung Suryamal (0,90 persen), Irfan Suryanagara (0,89 persen), dan Haris Yuliana (0,75 persen).

Berdasarkan hasil survei kedua, tingkat elektabilitas mereka untuk menjadi bakal calon gubernur cukup rendah, tetapi untuk menjadi bakal calon wakil gubernur meningkat, yakni Uu Ruzhanul Ulum (5,42 persen), Netty Prasetyani Hermawan (4,96 persen), Tb Hasanuddin (2,56 persen), Inneu Purwadewi (2,15 persen), Soetrisno (1,49 persen), Puti Guntur Soekarno (1,37 persen), Iwan Sulanjana (1,19 persen), Agung Suryamal (0,600 persen), Haris Yuliana (0,72 persen), dan Irfan Suryanagara (0,42 persen).

Lebih lanjut Agus menjelaskan, jumlah responden yang diambil dalam survei itu adalah 5.000 warga Jawa Barat yang sudah memiliki hak pillih dan tersebar di 27 kabupaten/kota. Metode penentuan responden menggunakan stratified random sampling di tingkat kabupaten/kota.

Baca juga: Survei Indo Barometer: Ridwan Kamil Ungguli Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi

Pemilihan jumlah responden per kabupaten/kota berdasarkan metode cluster dengan target komposisi secara purposif dari profesi pedagang, buruh, petani, PNS, serta pelajar dan mahasiswa dengan tingkat kepercayaan minimal 95 persen, sehingga memiliki margin of error maksimal 5 persen. 

Adapun profile sample yang diambil sebagai berikut: Pendidikan: SD dan sederajat (11,93 persen), SMP dan sederajat 13,99 persen, SMA dan sederajat 44,05 persen, Diploma 3,50 persen, Sarjana 23,70 persen, Magister 2,42 persen, Doktor 0,40 persen.

Sedangkan klasifikasi usia responden terdiri atas 16-25 tahun 18,08 persen, 25-30 tahun 26,04 persen, 30-40 tahun 28,38 persen, 40 tahun ke atas 17,60 persen.

Responden berdasarkan jenis kelamin antara lain perempuan 41 persen dan laki-laki 59 persen.

Sementara responden dengan latar belakang profesi antara lain guru/dosen/ustaz 18,99 persen, buruh/karyawan/pegawai 24,09 persen, pelajar/mahasiswa 19,90 persen, padagang/pengusaha/wiraswasta 23,69 persen, lain-lain (penganggur/ibu rumah tangga dan sebagainya) 13,33 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com