SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 51 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) atau gelandangan dan pengemis diamankan karena berkeliaran di Surabaya saat Ramadhan.
Senin (3/7/2017), mereka dipulangkan ke rumah masing-masing dengan diantar 9 mobil pribadi.
Ke-51 gelandangan dan pengemis (gepeng) itu, kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, berasal dari sejumlah daerah di Jawa Timur seperti Lumajang, Jember, Madiun, Ponorogo, Pacitan, Pasuruan, Sitobondo, Mojokerto, Magetan, Nganjuk, juga Gresik dan Lamongan.
"Alamat mereka jelas, dan hari ini dipulangkan ke rumah masing-masing dengan layak dengan mobil pribadi," kata Risma.
Baca juga: Dikira Tidur, Ternyata Gelandangan Meninggal Dunia di Pinggir Jalan
Sebelum dipulangkan, para "gepeng" itu dirawat dan diistirahatkan di Liponsos Keputih Surabaya, sambil terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah asal dan Pemprov Jatim.
"Jika ada alamat yang belum jelas atau sedang sakit, kami tidak pulangkan dulu," jelasnya.
Pihaknya juga mendata para gelandangan dan pengemis tersebut. Jadi jika tahun sebelumnya pernah tertangkap, akan teridentifikasi.
"Di Liponsos ada finger print untuk mengidentifikasi identitas para gelandangan dan pengemis," terang Risma.
Saat bulan Ramadhan, Risma sengaja mengintensifkan razia kepada para gelandangan dan pengemis hingga melibatkan pemerintah kecamatan dan kelurahan.
Baca juga: Gelandangan Ditemukan Tewas Diduga karena Kelaparan
Para gelandangan dan pengemis kebanyakan diamankan saat berada di perempatan lampu merah, rumah ibadah, pemakaman hingga taman-taman kota.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.