PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Potensi arkeologi bawah laut di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga kini belum tergarap maksimal.
Sekretaris Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yan Megawandi meyakini, banyak peninggalan sejarah terkubur di Babel. Sebab, dulu daerah Bangka Belitung termasuk jalur pelayaran strategis Selat Malaka.
“Secara historis ini kan daerah strategis. Sejak zaman Sriwijaya sampai kedatangan bangsa Eropa banyak kapal yang melintas. Sebagian di antaranya karam dengan berbagai macam muatan,” ucapnya, Rabu (14/6/2017).
(Baca juga: Kisah John Lie, Hantu Selat Malaka, Pahlawan Penyelundup Senjata...)
Pemerintah daerah, sambung Yan, belum melakukan eksplorasi bawah laut karena keterbatasan sumber daya dan peralatan. Selama ini, pengangkatan benda-benda bawah laut dilakukan swasta dengan perizinan dari pemerintah pusat.
“Kami berharap nantinya pemerintah melalui badan arkeologi bisa memetakan dan memulai eskplorasi bawah laut,” ujarnya.
Pemda saat ini menyerahkan penjagaan sepenuhnya pada pihak keamanan khususnya polisi perairan dan TNI AL agar tidak terjadi pencurian di wilayah perairan Bangka Belitung.
(Baca juga: Waspadai Bajak Laut Beraksi Lagi di Selat Malaka!)
Adapun benda-benda arkeologi bawah laut yang pernah ditemukan seperti guci, keramik, timah batangan hingga meriam. Diperkirakan masih banyak peninggalan masa lalu yang terpendam seperti emas dan mata uang kuno dari kapal karam.