Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cinta Suci Calon Pengantin Berakhir Tragis di Tangan Kekasih

Kompas.com - 14/06/2017, 07:45 WIB

KOMPAS.com - Tak pernah terbayangkan oleh Alfian Nur Budi Prasetyo (25) bahwa dress berwarna merah, rangkaian bunga, balon bertuliskan 'I Love You', serta softlense yang disiapkannya sebelumnya untuk saudara sepupunya, Chatarina Wiedyawati (30), harus berujung di pemakaman.

Barang-barang itu sedianya akan dipakai sang sepupu yang kerap dipanggil Wiwid itu untuk melakukan sesi foto pre-wedding bersama calon suaminya, Martinus Asworo (33), di Yogyakarta. Rencananya, keduanya akan berfoto di Tamansari, Tebing Breksi dan pantai.

Namun naas, setelah terakhir kali diketahui pamit kepada orangtuanya untuk berangkat ke Yogyakarta pada 6 Mei 2017, Wiwid menghilang.

Lima hari kemudian, dia ditemukan tewas di semak-semak di jalan menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin 2, Palembang, Sumatera Selatan, tepatnya di Jalan Sungai Sedapat Soak Simpur RT 41 RW 08, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami.

Bersama dengan jasad Wiwid, di tempat kejadian perkara (TKP), polisi juga menemukan mobil Toyota Innova yang dipakai keduanya menuju Palembang serta sebuah tas. Dari hasil otopsi, ditemukan luka di bagian wajah dan sekujur tubuh Wiwid.

Jasadnya lalu disemayamkan dalam misa requiem di Rumah Duka RS RK Charitas di Palembang lalu dibawa ke rumah duka di Perumahan Suryo Permai 2, Suryodiningratan, Yogyakarta, Rabu (17/5/2017), sebelum dimakamkan di daerah asalnya itu.

(Baca juga: Gaun Merah Pre-Wedding dan Balon I Love You Ikut Dikuburkan bersama Chatarina)

dok. Facebook/Sumsel.tribunnews.com Chatarina Wiedyawati (kanan), semasa hidupnya, dan calon suaminya, Martinus Asworo.
Kematian Wiwid membawa duka mendalam bagi keluarganya. Rencana pesta pernikahan yang akan digelar 5 September mendatang pun buyar.

Menurut Alfian, keluarga tak pernah mendengar ada masalah serius yang terjadi antara Wiwid dan Asworo yang memungkinan peristiwa ini terjadi selama 1,5 tahun mereka diketahui berpacaran.

Keduanya bertemu di Sumatera Selatan karena Wiwid bekerja di sebuah perusahaan alat berat di Prabumulih. Wiwid diketahui sangat mencintai kekasihnya itu.

"Selama ini dia (korban, red) tidak pernah cerita ada masalah dengan calon suaminya. Yang kami ketahui dia orangnya memang periang dan baik, sedangkan calon suaminya memang dikenal lebih pendiam dan jarang senyum," ungkap Alfian.

Kekasih jadi tersangka

Bersama dengan menghilangnya Wiwid, sang kekasih juga sudah tak diketahui rimbanya. Ketika dihubungi oleh pihak keluarga Wiwid, Asworo tak merespons. Sosoknya lalu dicari-cari karena dinilai sebagai saksi kunci dugaan pembunuhan Chatarina.

Hingga setelah lebih dari sebulan berlalu, petugas Tim Rimau Polda Sumatera Selatan akhirnya menangkap Asworo di rumah kos Anggrek lantai 2 No 7, Jalan Maulana Yusup, Bandar Lampung, Senin (12/6/2017) sekitar pukul 14.30 WIB.

(Baca juga: Tersangka Pembunuh Calon Pengantin Usai Pamit Foto Pre-Wedding adalah Kekasihnya Sendiri)

Dia langsung dibawa ke Mapolda Sumsel untuk menjalani pemeriksaan hingga kemudian akhirnya ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan calon pengantin.

"Ya, Asworo sudah ditangkap Tim Rimau Polda tadi siang di Lampung," kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin.

"Sekarang dia sudah kami tangkap dan dijadikan tersangka tunggal (untuk kasus pembunuhan Wiwit)," tambahnya.

Sripoku.com/Darwind Sepriansyah Tim Rimau Polda Sumsel berhasil menangkap Martinus Asworo (pakai masker), tersangka pembunuhan kekasihnya, Chatarina Wiedyawati, di tempat persembunyiannya di Lampung, Senin (12/6/2017).

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sumsel, Kombes Pol Prasetijo Utomo, mengatakan, berdasarkan laporan dari anggotanya di lapangan, Martinus diketahui kerap berpindah-pindah tempat untuk mengelabui polisi.

Dari hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa Asworo telah merencanakan perampokan dan pembunuhan terhadap calon istrinya itu.

(Baca juga: Calon Pengantin Dibunuh Kekasihnya di Dalam Mobil Carteran)

Kasubdit III Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Sumsel, AKBP Erlintang Jaya mengatakan, pelaku menjemput korban di tempat kos di Kota Prabumulih untuk berangkat bersama ke Yogyakarta.

(Baca juga: Keluarga Chatarina: Semoga Pelakunya Dapat Hukuman Selama-lamanya)

Di antara perjalanan dari Prabumulih ke Palembang, tepatnya di Jalan Kebun Sayur menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, korban dibunuh di dalam mobil sewaan, Minggu (7/5/2017) sekitar pukul 05.00 WIB.

"Tersangka membunuh korban di dalam mobil Innova yang dicarter," ungkapnya.

"Kemudian setelah korban meninggal dunia, tersangka mengambil barang-barang milik korban berupa HP, uang dan lain-lain. Setelah itu, korban dibuang tersangka di semak-semak di Kelurahan Soak Simpur, Kecamatan Sukarami Palembang," tambah Erlintang.

(Kabar terbaru: Ini Motif Sang Kekasih Membunuh Calon Pengantinnya)

Rilis kasus ini seharusnya dijadwalkan, Selasa (13/6/2017). Namun, kemudian ditunda. Rencananya pada hari ini, polisi akan merilis hasil pemeriksaan terhadap Asworo di Mapolda Sumsel.

Penangkapan Asworo sedikit membawa lega bagi keluarga Wiwid. Alfian mengatakan, keluarga berharap pelaku dapat diproses hukum atas perbuatannya.

"Diproses hukum dan semoga mendapat hukuman selama-lamanya sebab telah menghilangkan nyawa," tutur Alfian. (Wijaya Kusuma/Berry Subhan Putera/Sriwijaya Post/Caroline Damanik)

 

Berita-berita selengkapnya di TOPIK: Calon Pengantin Dibunuh Kekasihnya

 

Kompas TV Ibu Ini Tega Bunuh Bayinya karena Melahirkan Tanpa Suami
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com