5. Afi mengetik status dengan telepon seluler bekas seharga Rp 600.000
Sepanjang apapun status yang diunggah di facebook, Afi memanfaatkan ponsel android untuk menulisnya. Ia mengatakan, kalau menulis di laptop atau komputer, idenya justru tidak keluar.
"Sepanjang apapun statusnya, ya saya ngetiknya pakai handphone. Biasanya saya menulis siang atau sore hari selepas sekolah," katanya.
Sejak statusnya viral di dunia maya, Afi memilih menonaktifkan pemberitahuan atau notifikasi pada akunnya. Dalam satu jam, ia bisa menerima ratusan pemberitahuan termasuk komentar dan pesan di facebooknya.
"saya usahan saya balas satu persatu tapi kadang kewalahan juga," katanya sambil tertawa.
6. Afi sempat diancam dibunuh dan diteror karena statusnya
Asa mengaku sering mendapat ancaman pasca statusnya di akun Facebooknya viral dan disukai banyak orang. Ancaman itu datang dari inbox di Facebooknya dan telepon dari orang tidak dikenal.
"Saya dianggap sebagai liberal, sekuler, dan tidak berpihak kepada Islam," kata siswi kelas III SMA Negeri 1 Gambiran, Banyuwangi itu saat ditemui di Kota Malang, Jumat (19/5/2017).
(Baca juga: Di Acara Rosi, Afi Cerita Pernah Dapat Ancaman)
Walaupun berkali-kali diancam, Asa mengaku tidak akan membawa kasus tersebut ke ranah hukum. Baginya, semakin ancaman itu ditanggapi, yang mengancam semakin senang.