Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Nusantara: Kronologi Kecelakaan di Tol Cipularang hingga Foto-foto 23 Gubernur Ikut Latihan Militer

Kompas.com - 20/05/2017, 09:00 WIB

Foto para gubernur dengan pakaian loreng cokelat di sela latihan militer itu beredar. Mereka berpose mengangkat tangan sambil tertawa ceria.

Para gubernur itu antara lain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam, Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, Pj Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dan Gubernur Jambi Zumi Zola

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: 23 Gubernur Latihan Menembak di Natuna, Siapa Raih Nilai Tertinggi?


3. "Kolor Ijo", Pemerkosa 30 Wanita yang Kabur dari Lapas Makassar Tewas Ditembak

Shutterstock Ilustrasi penembakan
Ikbal (30) alias Bala, terpidana mati atas kasus pemerkosaan 30 wanita di Kabupaten Luwu Timur, yang melarikan diri dari Lapas Klas 1 Makassar pada Minggu (7/5/2017) lalu akhirnya tewas ditembak polisi di dalam hutan Mangkutana, Luwu Timur, Kamis (18/5/2017).

Pria yang dikenal "Kolor Ijo" ini kabur bersama dua terpidana seumur hidup kasus pembunuhan teman satu selnya di Lapas Klas 1 Makassar, yakni Rizal Budiman alias Ical (22) warga Jalan Apo Bengkel, Jayapura Utara Kota dan Muh Tajrul Kilbareng Bin Kalbaren alias Arun (31), warga Jalan RA Kartini, Kelurahan Rutrei, Distrik Sorong.

Selama pelariannya, ketiga terpidana bersembunyi di dalam hutan di Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur.

Aparat gabungan dari Polrestabes Makassar, Polda Sulsel, Polsek Mangkutana dan Polres Luwu Timur yang dipimpin AKP Edy Sabhara terus melakukan pengejaran hingga ke dalam hutan selama beberapa hari.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Perkosa dan Aniaya 30 Wanita, Kolor Ijo Divonis Mati


4. Sering Diancam, Afi Akan Tetap Terus Menulis

Kontributor Malang, Andi Hartik Asa Firda Inayah, pemilik akun facebook Afi Nihaya Faradisa, remaja asal Banyuwangi yang statusnya viral di facebook saat ditemui di Kota Malang, Jumat (19/5/2017)
Asa Firda Nihaya, pemilik akun Afi Nihaya Faradisa, remaja asal Banyuwangi mengaku sering mendapat ancaman pasca statusnya di akun Facebooknya viral dan disukai banyak orang. Ancaman itu datang dari inbox di Facebooknya dan telepon dari orang tidak dikenal.

"Saya dianggap sebagai liberal, sekuler dan tidak berpihak kepada Islam," kata siswi kelas III SMA Negeri 1 Gambiran, Banyuwangi itu saat ditemui di Kota Malang, Jumat (19/5/2017).

Namun demikian, Afi memilih untuk tidak merespons ancaman itu.

Sementara untuk yang mengancam melalui inbox di Facebooknya, dirinya langsung memutuskan pertemanannya. "Langsung saya blok," katanya.

Putri dari pasangan Wahyudi dan Sumarti itu juga tidak ada rencana untuk membawa ancaman-ancaman itu ke ranah hukum. Baginya, semakin ancaman itu ditanggapi, yang mengancam semakin senang.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Ini Status yang Membuat Akun Facebook Afi Tidak Bisa Dibuka


5. Polisi: Taruna Akpol Meninggal karena Gagal Nafas akibat Penganiayaan

KOMPAS.com/Nazar Nurdin Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono bersama Kabid Humas Polda Jateng Kombes Djarod Padakova.
Polda Jawa Tengah mengungkap penyebab kematian Muhammad Adam, salah satu taruna Akademi Kepolisian yang tewas seusai apel malam di kompleks pendidikan perwira Polri itu.

Berdasar hasil otopsi tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polri di Semarang mengungkapkan bahwa Adam meninggal diduga karena gagal nafas akibat hantaman benda keras di bagian dada.

"Hasil otopsi korban mengalami luka lebam di dada. Korban juga mengalami luka di bagian paru-paru dalam, tepatnya di kiri dan kanan," ujar Kabid Humas Polda Jateng, Komisaris Besar Djarod Padakova, Jumat (19/5/2017).

Djarot mengatakan, bekas luka di bagian dada disebabkan oleh tekanan yang cukup kuat. Polisi pun mulai mendapat titik terang bahwa Adam diduga meninggal karena tindak kekerasan atau penganiayaan.

"Itu menyebabkan gagal nafas karena tidak mendapat oksigen," tambahnya.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Sebelum Tewas, Taruna Akpol Dihukum Seniornya karena Dinilai Tak Disiplin

 

 

 

Kompas TV Jumlah saksi yang diperiksa saat ini terus bertambah menjadi 35 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com