Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Taruna Akpol Meninggal karena Gagal Nafas akibat Penganiayaan

Kompas.com - 19/05/2017, 10:04 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Polda Jawa Tengah mengungkap penyebab kematian Muhammad Adam, salah satu taruna Akademi Kepolisian yang tewas seusai apel malam di kompleks pendidikan perwira Polri itu.

Berdasar hasil otopsi tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polri di Semarang mengungkapkan bahwa Adam meninggal diduga karena gagal nafas akibat hantaman benda keras di bagian dada.

"Hasil otopsi korban mengalami luka lebam di dada. Korban juga mengalami luka di bagian paru-paru dalam, tepatnya di kiri dan kanan," ujar Kabid Humas Polda Jateng, Komisaris Besar Djarod Padakova, Jumat (19/5/2017).

Baca juga: Taruna Akpol Diduga Meninggal Karena Penganiayaan

Djarot mengatakan, bekas luka di bagian dada disebabkan oleh tekanan yang cukup kuat. Polisi pun mulai mendapat titik terang bahwa Adam diduga meninggal karena tindak kekerasan atau penganiayaan.

"Itu menyebabkan gagal nafas karena tidak mendapat oksigen," tambahnya.

Polisi saat ini baru memeriksa 21 orang saksi terkait tewasnya Muhammad Adam. Mereka yang diperiksa berasal dari tingkat II, lalu taruna tingkat di atasnya.

Para saksi yang diperiksa adalah mereka yang mengetahui informasi sebelum korban tewas.

Adam diduga tewas karena penganiyaan oleh para seniornya di Akpol. Adam tewas setelah melakukan apel malam di kompleks pendidikan polisi itu. Polisi berjanji menangkap para pelaku, termasuk melakukan proses hukum secara pidana.

"Yang jelas kita akan ungkap pelaku. Kita akan proses secara pidana," kata Kapolda Jateng Irjen Polisi Condro Kirono, di Semarang, Kamis (18/5/2017).

Baca juga: Kapolda Jateng: Pelaku Penganiayaan Taruna Akpol Akan Diproses Pidana

Kompas TV Seorang taruna akademi kepolisian tewas setelah diduga dianiaya oleh seniornya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com