YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Riuh suara anak-anak kecil yang sedang bercanda menyeruak di Mata Aksara Jalan Kaliurang Km 14, No 15 A, Tegalmanding, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman.
Keriuhan itu serentak berhenti, ketika Heni Wardatur Rohmah yang tidak lain adalah pendiri "Mata Aksara" mendekati motor roda tiga yang dimodifikasi dan membuka rolling door di bagian samping.
Belum juga selesai membuka rolling door di bagian sisi belakang, anak-anak kecil yang tadinya berlarian, berdesak-desakan untuk masuk ke dalam ruangan kecil di belakang motor roda tiga tersebut.
Anak yang rata-rata masih duduk di taman kanak-kanak dan sekolah dasar ini lantas melihat buku-buku yang tertata rapi di bagian dalam. Mereka satu per satu mengambil buku yang disukai lalu duduk dan membacanya.
Anak yang belum bisa membaca pun antusias membuka lembar demi lembar buku meski hanya melihat ilustrasi gambar. Sepeda motor roda tiga itu adalah perpustakaan keliling yang digagas oleh Heni.
(Baca juga: Berawal dari Perpustakaan Keluarga, Mata Aksara Sebarkan Virus Membaca)
Setelah mendapat hibah motor roda tiga, Heni harus memutar otak untuk memanfaatkanya dan agar bisa berguna bagi orang lain. Setelah melewati pembicaraan dengan suami, Nuradi Indra Wijaya, akhirnya muncul ide memodifikasi motor roda tiga tersebut menjadi perpustakaan.
"Bagian belakang dimodifikasi, kami buatkan boks besar lengkap dengan rak buku. Kira-kira bisa muat 500-an buku," tuturnya.
Menurut dia, meski Mata Aksara telah mempunyai perpustakaan, namun tujuan dari memodifikasi adalah mendekatkan buku ke masyarakat termasuk anak-anak sehingga, dengan adanya perpustakaan keliling ini, masyarakat dengan mudah mendapatkan bacaan.
"Jelas tanggung jawab moral kami untuk memanfaatkan hibah itu. Tetapi tujuan besarnya masyarakat bisa mendapatkan buku sebagai bacaan dengan cepat," tegasnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.