Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2017, 11:48 WIB
|
EditorErlangga Djumena

MAGELANG, KOMPAS.com - Peringatan Tri Suci Waisak 2561 BE/2017 telah berlangsung di altar utama zona I Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (11/5/2017) dini hari.

Ribuan umat Buddha dan masyarakat umum, hingga turis asing, khidmat mengikuti setiap prosesi mengenang peristiwa suci Sidharta Gautama itu.

Mereka membaur menjadi satu. Tidak peduli mereka berasal. Bahkan sejak rangkaian Waisak dimulai, akhir pekan lalu.

Banyak relawan membantu kegiatan Bakti Sosial Pengobatan Gratis Walubi hingga rela ikut berjalan kaki mengikuti kirab Waisak dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, Rabu (10/5/2017).

Ada doa dan harapan untuk bangsa Indonesia setiap perayaan Hari Raya Waisak nan sakral itu. Seperti tertuang dalam tema Waisak tahun ini yakni  Cinta Kasih Penjaga Kebhinekaan.

Ketua umum Sangha Theravada Indonesia, Bikkhu Subhapanno Mahathera menuturkan, cinta kasih adalah suatu kekuatan untuk memelihara menyatukan umat manusia, khususnya di Indonesia, dalam sebuah keberagaman yang sesungguhnya.

Ia mengatakan, dengan cinta kasih maka terciptalah kebahagiaan hidup, kehidupan menjadi lebih cerah dan lebih luhur. Cinta kasih merupakan suatu pengharapan kesejahteraan dan kedamaian lahir batin, bagi semua makhluk hidup, tanpa adanya sekat apapun.

"Hal terpenting adalah menerima perbedaan, karena merupakan kebutuhan bersama. Perbedaan yang ada, bukanlah penghalang untuk hidup dalam persaudaraan dan persatuan. Selama ini, persaudaraan retak, karena disebabkan perbedaan yang dipermasalahkan," ungkapnya.

Perbedaan itu sejatinya telah dijunjung tinggi oleh Mpu Tantular pada masa pemerintahan Hayam Wuruk di kerajaan Majapahit abad ke-14 silam. Mpu Tantular sebagai pujangga sastra Jawa ternama, yang begitu menghargai perbedaan.

"Sebagai bukti, salah satu syair memuat kalimat "Bhineka Tunggal Ika' yang kini menjadi semboyan NKRI. Semboyan ini adalah pemelihara kebersamaan rakyat Indonesia sejak ratusan tahun lalu, hingga masa kini," sebutnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Manfaat Program Sekoper Cinta Telah Dirasakan Banyak Perempuan di Jabar

Regional
Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Genjot Sektor Pertanian hingga Kesehatan, Pemerintah Ingin Masyarakat Rasakan Manfaat Pembangunan di Sumsel

Regional
Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Gubernur Kaltara Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Jangan Lupakan Mereka yang Mengalami Musibah

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Semua Milik Rakyat

Regional
Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Dampingi Pangdam Jaya, Walkot Benyamin Resmikan Dua Koramil Baru di Tangsel

Regional
Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Cerita 2 Petani Milenial yang Sukses Raup Omzet Fantastis dari Berjualan Sayur hingga Kopi

Regional
Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Wisuda 4.095 Petani Milenial, Kang Emil Ingin Ada Tenaga Kerja di Sektor Pertanian Berkelanjutan

Regional
Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Rasio Ketergantungan Penduduk di Kota Metro Capai 42,32 Persen, Siap Menuju Metro Emas 2037

Regional
Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Herman Deru Minta Semua Pihak Dukung Program Sosial dan Pemberdayaan bagi Lansia

Regional
Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Reformasi Birokrasi Jekek di Wonogiri Berhasil, Ketua Komisi III DPR: Sosok Berkelas

Regional
Bupati HST Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Bupati HST Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kemendikbud Ristek

Regional
Edy-Ijeck Siap Maju Lagi Pilkada Sumut, Ratusan Kelompok Relawan Justru Temui Bobby Nasution, Ada Apa?

Edy-Ijeck Siap Maju Lagi Pilkada Sumut, Ratusan Kelompok Relawan Justru Temui Bobby Nasution, Ada Apa?

Regional
Sriwijaya Expo 2023, Wadah Bangun Inovasi dan Pemasaran Produk UMKM di Sumsel

Sriwijaya Expo 2023, Wadah Bangun Inovasi dan Pemasaran Produk UMKM di Sumsel

Regional
Jadi Ketua Percasi Jatim, Bupati Sumenep Akan Cari Bibit Unggul lewat Turnamen Tingkat Desa

Jadi Ketua Percasi Jatim, Bupati Sumenep Akan Cari Bibit Unggul lewat Turnamen Tingkat Desa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com