Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2017, 06:31 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Pelepasan lampion menjadi momen paling ditunggu-tunggu oleh umat Buddha, tak terkecuali oleh masyarakat umum, pada setiap perayaan Tri Suci Waisak di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Prosesi ini menghadirkan suasana yang berbeda, sakral, dan indah bercampur menjadi satu.

Pada Waisak 2561 BE, Rabu (10/5/2017) malam, ribuan orang berbondong-bondong datang ke candi peninggalan Wangsa Syailendra itu.

Mereka datang sejak sore hari dan sudah menempati posisi masing-masing di lokasi pelepasan lampion di Taman Aksobya, kompleks Taman Wisata Candi Borobudur (TWC).

Penerbangan lampion dilakukan sebelum detik-detik Waisak pada Kamis (11/5/2017) dini hari. Tahun ini panitia menyediakan sebanyak 1.999 buah lampion.

Umat Buddha harus lebih dulu memanjatkan paritta (doa) sebelum menerbangkan lampion.

Mereka menempelkan kertas berisi doa atau cita-cita hidup yang diharapkan terbang tinggi bersama lampion ke langit.

Berbeda dari tahun lalu, penerbangan lampion malam ini dibagi menjadi tiga sesi. Prosesnya dimulai sekitar pukul 21.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 23.00 WIB.

Lampion yang diterbangkan di masing-masing sesi mencapai ratusan buah. Panitia menjaga ketat prosesi ini.

Hanya umat dan masyarakat yang sudah membeli lampion yang diperbolehkan masuk area penerbangan di pelataran Aksobya Candi Borobudur. Pengunjung membayar Rp 100.000 per lampion untuk 4 orang. Yang lain hanya boleh melihat di luar area.

Ketua Umum Sangha Theravada Indonesia Bikkhu Subhapanno Mahathera menuturkan bahwa perayaan Waisak 2561 BE Tahun 2017 mengangkat tema "Cinta Kasih Penjaga Kebinekaan".

Menurut Subhapanno, cinta kasih adalah suatu kekuatan untuk memelihara menyatukan umat manusia, khususnya di Indonesia, dalam sebuah keberagaman yang sesungguhnya.

"Pikiran cinta kasih yang dikembangkan, memiliki kekuatan magnetis, yang dapat memoengaruhi dan menarik simpati orang lain," ujarnya.

Ia mengatakan, dengan cinta kasih, terciptalah kebahagiaan hidup, kehidupan menjadi lebih cerah dan lebih luhur.

Cinta kasih merupakan suatu pengharapan kesejahteraan dan kedamaian lahir batin, bagi semua makhluk hidup, tanpa adanya sekat apapun. Hal terpenting adalah menerima perbedaan karena merupakan kebutuhan bersama.

"Perbedaan yang ada, bukanlah penghalang untuk hidup dalam persaudaraan dan persatuan. Selama ini, persaudaraan retak karena disebabkan perbedaan yang dipermasalahkan," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com