Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizky Widia Fatturahman, Dalang Remaja Asal Purbalingga

Kompas.com - 10/05/2017, 19:25 WIB
Iqbal Fahmi

Penulis

Kompas TV Namun, kini para wanita pun mulai melirik profesi dalang.

“Banyak jalan orang untuk meraih prestasi, dan saya memilih wayang. Saya bersyukur masih banyak generasi muda angkatan saya yang mewarnai dunia pedalangan tanah air. Saya yakin, jika wayang masih hidup di negara ini, maka Indonesia akan tetap utuh sebagai bhineka tunggal ika,” ujar remaja yang mengidolakan dalang Ki Enthus Susmono itu.

Lestarikan Wayang

Selain Rizky, sedikitnya ada lima dalang muda lain yang turut serta dalam festival dalang muda Provinsi Jawa Tengah di Gelanggang Olah Raga (GOR) Mahesa Jenar, Purbalingga, Rabu (10/5/2017).

Masing-masing yakni Anggoro Tri Kuncoro (Kabupaten Pati), Bimo Kuncoro (Kabupaten Boyolali), Amar Pradopo Zedha Bevianto (Kota Surakarta), Agung Ridho (Kabupaten Semarang), dan Hendra Gigih Widodo (Kabupaten Batang).

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Jawa Tengah, Drs Mulyono MPd mengatakan, ada enam aspek yang dinilai dalam kompetisi tersebut. Di antaranya yakni garap lakon (alur cerita), garap rasa (ragam bahasa), garap sabet (ragam gerak), garap vokal (ragam tembang), dan penampilan seniman (hasil kolektif penampilan).

“Wayang itu sebenarnya permainan kolektif, saling mendukung antara tata panggung, skill dalang, dan harmoni karawitan. Sehingga ada penilaian kolektif dari itu semua,” katanya kepada Kompas.com, Rabu (10/5/2017).

Tujuan utama dari gelaran festival ini, kata Mulyono, adalah untuk mempersiapkan para dalang muda untuk melangkah ke tahap profesional. Sebab, lewat wayang inilah tersimpan harapan membentuk karakter dan kepribadian luhur generasi muda.

“Wayang Indonesia telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai karya agung budaya dunia sejak 2003. Tanpa kader-kader dalang muda, mustahil budaya wayang ini dapat tetap lestari,” katanya.

Baca juga: Wayang Wahyu, Kisah Alkitab yang Disajikan dalam Bentuk Wayang

Dalam kompetisi tersebut, kontingen dari Kabupaten Pati keluar sebagai juara kategori garap lakon terbaik. Kabupaten Boyolali terbaik dalam kategori garap rasa. Kabupaten Semarang menyabet kategori penampilan kesenian.

Tuan rumah Kabupaten Purbalingga terbaik dalam garap catur. Kota Surakarta menyabet dua kategori sekaligus, yakni garap sabet dan penata iringan terbaik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com