Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Nusantara: Kakek Nikahi Mahasiswi dengan Mahar Rp 1 Miliar hingga Cerita Jet Pribadi Petinggi Golkar

Kompas.com - 24/04/2017, 07:52 WIB

"Ada orang yang dia tabrak tapi dia lari dikejar sama warga," kata Andi Arham, salah seorang kerabat korban.

Korban berupaya menghindari amukan warga dengan memacu mobil dinasnya namun nahas korban kembali menabrak sepeda motor bernomor polisi DW 3416 AJ yang melaju dari arah berlawanan.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Anggota DPRD Tepergok Mesum dengan Gadis 17 Tahun di Mobil Dinasnya

3. Ini Foto-foto Kecelakaan Beruntun di Puncak yang Tewaskan 4 Orang

TRIBUNNEWSBOGOR.COM/NAUFAL FAUZY Kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan di Jalur Puncak, Megamendung, Bogor, Sabtu (22/4/2017), menyebabkan sejumlah orang tewas.
Kecelakaan beruntun yang melibatkan 13 kendaraan terjadi di Jalan Raya Puncak, Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/4/2017) petang kemarin.

Kecelakaan hebat ini mengakibatkan empat orang tewas dan enam orang terluka.

Korban tewas atas nama Okta Riyansyah Purnama Putra (26), warga Kecamatan Sematang Borong, Kota Palembang; Jainudin, warga Kecamatan Sinar Galih, Kabupaten Bogor; Dadang (45), warga Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor; dan Diana Simatupang (24), warga Tangerang

Polisi telah menetapkan sopir bus pariwisata sebagai tersangka dalam kecelakaan ini. Sopir bus pariwisata berinisial BH (51) itu ternyata tak mengantongi Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Sopir Bus Maut yang Kecelakaan di Megamendung Puncak Tak Memiliki SIM dan TOPIK "Tabrakan Maut di Megamendung Puncak"

4. Bupati Dedi Hukum Camat dan Kades untuk Berikan Honor atau Nikahi Nenek 87 Tahun

KOMPAS.com/IRWAN NUGRAHA Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sedang berbincang mendengar curhatan sang nenek renta berumur 87 tahun asal daerahnya di pinggir jalan, Minggu (23/4/2017).
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi geram saat menemukan Sahen (87), seorang nenek warga Desa Cipaisan, Kecamatan Purwakarta, yang mengaku selama ini tidak mendapatkan bantuan pembagian beras "perelek" alias beras yang dikumpulkan dari warga berkategori mampu di wilayahnya, Minggu (23/4/2017).

Dedi pun langsung menelusuri kenapa bisa janda ini tidak menerima bantuan beras perelek salah satu program daerahnya.

"Saya langsung tanya camat dan kepala desanya. Kenapa ada warga miskin seperti Nek Sahen ini tak terdata dan tak menerima bantuan beras Perelek. Saya pun menghukum camat dan kades karena teledor, tiga bulan honornya untuk diberikan ke Nek Sahen, atau segera nikahi nenek ini. Silakan pilih, mau pilih yang mana?" ungkap Dedi yang langsung memanggil bawahannya tersebut ke lokasi ditemukan Nek Sahen.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Mengaku Dijebak Bekerja di Spa, Gadis Purwakarta Mengadu ke Dedi Mulyadi

5. Soal Jet Pribadi, Bendahara Golkar Sebut Menyewa Rp 665 Juta Per Bulan

handout Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat upacara melaspas jet di Bandara Ngurah Rai, Bali, Jumat (21/4/2017).
Pesawat jet pribadi Embraer Legacy 600  yang terparkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, sempat diupacarai melaspas oleh Wakil Gubernur (Wagub) Ketut Sudikerta pada Jumat (21/4/2017) sore.

Saat itu, Sudikerta menyebut pesawat seharga Rp 250 miliar itu milik Setya Novanto, Ketua Umum DPP Partai Golkar. Namun, Sudikerta kemudian meralat penjelasannya dan menyatakan pesawat itu milik Bendahara Umum DPP Partai Golkar, Robert Joppy Kardinal.

Sementara, saat dikonfirmasi oleh Tribun Bali, Bendahara Umum DPP Golkar, Robert Joppy Kardinal membantah memiliki pesawat tersebut.

Ia mengatakan, dirinya hanya menyewa pesawat tersebut dari sebuah perusahaan persewaan pesawat di Kanada.

"Itu bukan milik pribadi siapa-siapa, itu saya sewa atau leasing dari perusahaan Kanada," kata Kardinal saat dihubungi dari Denpasar, Sabtu (22/4/2017).

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Upacara Penyucian Digelar untuk Jet Pribadi Baru Milik Setya Novanto

 

 

Kompas TV kuti kisahnya dalam video berikut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com