Ketua Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo, membenarkan ada gajah yang mati dan ada anaknya di samping tak mau beranjak.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Setelah 15 Tahun Tak Terdeteksi, Populasi Gajah Kembali Disurvei
3. Cerita Putri Raja Terkurung di Keputren Keraton Solo Jelang "Jumenengan"
Namun, persiapan Jumenengan ke-13 Raja Keraton Solo ini dihebohkan dengan kabar terjebaknya putri raja Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbai di lingkungan keputren akibat konflik internal keluarga keraton.
Di media sosial pun beredar video kondisi seorang perempuan yang disebut sebagai puteri Solo melepas rindu dengan seorang anak laki-laki lalu menangis karena harus berpisah dengan anak yang diduga adalah anaknya. Perempuan tersebut diyakini sebagai GKR Timoer Rumbai.
Dalam akun Facebooknya, GKR Timoer Rumbai juga menuliskan curahan hatinya karena terpisah dengan sang anak.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Konflik Keraton Solo, Seorang Putri Terkurung di Keputren dan Jumenengan Berjalan Lancar, Keraton Solo Siap Berbenah
4. Ridwan Kamil: Mau Tasikmalaya seperti Bandung? Makanya Pilih Saya
Sebelum melakukan orasi politiknya, Ridwan sempat menemani masyarakat Kota Tasikmalaya berjalan santai sejauh tiga kilometer dari Alun-alun Tasikmalaya ke kantor DPD Partai Nasdem Kota Tasikmalaya di Jalan Perintis Kemerdekaan.
"Di Bandung sedang digagas program dokter layat, nanti mah dokter yang nyamperin warga. Saya di Bandung punya program kredit hingga Rp 30 juta tanpa bunga untuk melawan rentenir. Dulu Kota Bandung rangking di Menpan ke-200, sekarang ranking pertama," ucap pria yang akrab disapa Emil itu.
"Mau Tasikmalaya seperti Bandung? Makanya pilih saya," ujar Emil disambut tepuk tangan masyarakat.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Gerindra Menutup Hatinya untuk Ridwan Kamil
5. Tabrakan Maut di Megamendung, Sopir Bus Pariwisata Jadi Tersangka
Status tersangka ditetapkan setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta sejumlah keterangan saksi. Terungkap, sopir bus pariwisata berinisial BH (51) itu tak mengantongi Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
"Sopir bus sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan saat ini masih menjalani pemeriksaan dan akan langsung ditahan di Mapolres Bogor," kata Kasat Lantas Polres Bogor Ajun Komisaris Polisi Hasby Ristama, Sabtu malam.
Dia menambahkan, sebelum kejadian, bus tersebut membawa rombongan dari PT Inkosindo, Jakarta, usai berlibur ke kawasan Taman Wisata Matahari, Puncak.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: TOPIK "Tabrakan Maut di Megamendung"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.